Nusantarapos,-Menjelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 H/ 2019 yang tinggal menghitung hari lagi, Polres Batang menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Linsek) dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan seluruh element masyarakat di Aula Rupatama Polres Batang, Selasa (14/5/2019).
Rakor tersebut dihadiri oleh Bupati Batang Wihaji, Kapolres Batang Edi Suranta sinulingga, Dandim 0736/Batang, diwakili Kasdim Mayor Inf Raji, Kemenag, Ketua FKUB, Ketua MUI, dan Kejari Kabupaten Batang.
Kapores Batang Edi Suranta Sinulingga saat memberikan sambutan menekankan, bahwa momentum lebaran merupakan puncak pelayanan yang sifatnya kemanusiaan. Sudah menjadi tradisi Jutaan masyarakat Indonesia selalu memanfaatkan moment ini untuk bertemu sanak keluarga dari zaman dulu hingga sekarang.
“Operasi Ketupat Candi atau Operasi kemanusiaan bukan hanya menjadi kewajiban TNI dan Polri saja, namun tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah Daerah dan element masyarakat, untuk bersama-sama mengawal suksesnya perayaan Lebaran 2019,” ucap Edi Sinulingga.
Batang lanjutnya merupakan jalur utama mudik lebaran yang digunakan para pemudik untuk menuju daerah jawa tengah maupun jawa timur. Sehingga kita wajib mempersiapkan segala sesuatunya baik posko pospam, tim kesehatan dan segala perlengkapannya.
“Saya berharap tahun ini terjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan seluruh stakholder guna memberikan rasa aman, nyaman, kepada para pemudik yang melintas di jalur Batang,” katanya.
Edi menambahkan, berkaca dari pengalaman tahun kemarin sering kali terjadi miskomunikasi koordinasi saat penangannya utamanya kesiapan tenaga medis. Untuk tahun ini mari kita perbaiki serta gunakan Sumberdaya yang ada untuk mensukseskan lebaran tahun ini sehingga berjalan aman, tertib dan lancar.
Sementara Bupati Wihaji mengatakan, seperti yang disampaikan oleh Kapolres Batang bahwa Operasi Ketupat Candi tidak hanya sekedar operasi biasa namun operasi kemanusiaan, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Batang menjadi jalur utama pemudik dengan jarak tempuh mencapai 68 Km lewat jalur panturan dan 49 km via toll.
Problemnya setiap tahun selalu berbeda sehingga ini menjadi kewajiban saya selaku Kepala Daerah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemudik dengan koordinasi bersama Polres Batang selaku penangung jawab lalu lintas. Tak hanya lalu lintas kita juga harus mempersiapkan segalanya termasuk tenaga medis kesehatan, Dishub dan juga tempat wisata karena Batang dipercaya sebagai titik lelah bagi para pemudik
.
“Lebaran merupakan puncak kita dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi semua harus dipersiapkan dengan matang, mulai dari arus lalu-lintas, tempat wisata ketersediaan SDM, hingga berbagai potensi gangguan keamanan. Kami berharap semua yang hadir dalam rakor ini bisa maksimal memberikan pelayanan masyarakat,” tegasnya.
Terkait pemberlakuan jalur One Way saat menjelang mudik kita Pemerintah Daerah telah merencakan dan mempersiapkan 3 titik posko kesehatan di jalur Toll Batang-Semarang yakni Rest Area Candiareng, Plelen dan Kuripan.
“Kemungkinan exit toll Gringsing tidak berlaku jadi ada kemungkinan Exit toll pindah di exit kandeman sehingga kita akan memfokuskan dan menambah petugas baik tim kesehatan, dishub diret area Kandeman,” Tutup Wihaji.(Pen-0736)