Nusantarapos, -Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) menyayangkan kejadian pembantaian terhadap rakyat sipil dan anggota TNI yang dilakukan oleh Gerombolan Separatis Bersenjata (OPM) di daerah Nduga Papua tanggal 2 sampai 4 Desember 2018 kemarin.
Bahkan Kiki Syahnakri menilai kelompok tersrbut bukan lagi dikatakan berbuat kriminal namun melebihi dari terorisme karena kejadian ini jelas untuk merongrong NKRI.
“Ini sudah lebih tinggi dari terorisme. ini sudah terorganisasi. Sudah pantas diselesaikan secara militer,” kata Kiki di Aula PPAD Jakarta Pusat, Jumat (7/12/18).
Kejadian tersebut, ia mengungkapkan, kelompok ini sudah terorganisasi secara militer karena sudah beberapa kali melakukan kegiatan yang sejenis.
Terkait intelejen, menurutnya belum ada keterpaduan karena pada tanggal tersrbut sebenarnya merupakan hari penuntutan Kemerdekaan Papua oleh sekelompok OPM. “Pihak Intelejen seharusnya yang mengevaluasi,” terangnya.
Senada juga diucapkan oleh Sukarno menilai antara teroris dan gerakan yang ada di Papua ini berbeda.
“Sedangkan terkait senjata, standar nato ini bukan satu macam. saya belum jelas senjata apa. ini kembali terhadap intelejen harus peka. Sekarang penyelundupan senjata sangat mudah. Indonesia dengan panjang pantai ini sangat mudah. Oleh karena itu setiap ada kejadian yang mencurigakan kita wajib melaporkan ke berwajib,” terangnya.
PPAD berharap kejadian yang terjadi di Papua. pihak intelejen dapat menangani dengan sebaik-baiknya.(JOKO)