Jakarta, NusantaraPos – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) akan menggelar Bank BRI Kejurnas Junior Taekwondo Indonesia 2018 di GOR POPKI Cibubur, pada 14 – 16 Desember 2018 mendatang.
Kejurnas akan di ikuti oleh 420 peserta dari 34 provinsi di Indonesia dalam dua kategori, Kyorugi dan Poomsae. Untuk Kyorugi (Tarung) akan mempertandingkan 10 kelas putra dan 10 kelas putri, sedangkan Poomsae (Jurus) akan dipertandingkan 5 kelas.
Sepuluh kelas yang akan di pertandingkan adalah untuk Putra : U-45 Kg, U-48 Kg, U-51 Kg, U-55 Kg, U-59 Kg, U-63 Kg, U-68 Kg, U-73 Kg, U-78 Kg dan Over 78 Kg.
Untuk kelas putri adalah kelas U-42 Kg, U-44 Kg, U-46 Kg, U-49 Kg, U-52 Kg, U-55 Kg, U-59 Kg, U-63 Kg, U-68 Kg dan Over 68 Kg. Untuk kategori Poomsae akan mempertandingkan 5 (lima) kelas yakni Individual Putra, Individual Putri, Team Putra, Team Putri dan Pair (Pasangan).
Atlet yang akan turun adalah atlet yang berusia di bawah 17 tahun. Tepatnya yang lahir antara tahun tahun 2001 sampai dengan tahun 2004. Untuk keperluan validitas data para atlet harus melampirkan dan membuktikan akte kelahiran, Ijazah sekolah (raport), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan sertifkat taekwondo minimal Geup V (asli) yang dikeluarkan oleh PBTI saat pendaftaran.
Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, berharap Bank BRI Kejurnas Junior Taekwondo Indonesia 2018, agar di jadikan momentum strategis, bukan saja bagi PBTI dalam menjaring atlet muda bebakat dari seluruh Indonesia sebagai regenerasi bagi atlet senior, tetapi juga sebagai Pengprov taekwondo Indonesia dalam menetapkan formasi ideal atlet mereka yang akan di turunkan pada gelaran PON 2020 di Papua.
Menurut ketua Panitia pelaksana (Panpel) Tb. Ade Lukman. Kejurnas Junior ini akan dijadikan ajang bagi PBTI untuk melakukan seleksi timnas yang akan diturunkan pada kejuaraan Junior Asia 2019 mendatang. Oleh karena itu melalui team talent scouting, PBTI akan sangat ketat dan selektif dalam mengidentifikasi bakat dan talenta atlet untuk mendapapatkan bibit – bibit atlet terbaik, bukan hanya dari sisi taktik dan tehniknya tetapi juga dari sisi postur yang ideal sebagai seorang atlet taekwondo.
Masih menurut Ade Lukman, untuk kategori Poomsae akan mempertandingkan lima kelas yakni Individual Putra, Individual Putri, Team Putra, Team Putri dan Pair (Pasangan). Atlet yang akan turun di Kejurnas Junior tahun ini adalah atlet yang berusia di bawah 17 tahun. Tepatnya yang lahir antara tahun tahun 2001 sampai dengan tahun 2004.
Kesiapan penyelenggaraan Kejurnas sampai hari ini sudah mencapai 90 persen, termasuk panitia pelaksana sudah mengirimkan proposal dan informasi yang jelas ke seluruh Pengprov terkait persiapan pelakanaan kejurnas junior 2018 ini, antara lain terkait dengan peraturan dan sistem pertandingan. Seperti diketahui peraturan pada kejuaraan ini mengunakan peraturan “WT Competition Rule” baik Kyorugi dan Poomsae. Sistem pertandingan untuk Kyorugi menggunakan sistem gugur sedangkan untuk Poomsae menggunakan Recognize System Tournament dan untuk Free Style mengunakan System Cut Off. Peralatan dan perlengkapan baik untuk Kyorugi maupun Poomsae menggunakan KP&P.
Menurut rencana, acara pembukaan akan dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi, Ketua Umum PBTI Marciano Norman, Duta Besar Korea, Ketua KONI, Ketua KOI dan para pejabat dari instansi terkait lainnya. (*)