Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Ikatan Notaris Indonesia (INI) akan menggelar even berkelas dunia yakni, International Congress of Notaries 29th di Jakarta pada 24-30 November 2019 mendatang.
Even tersebut baru pertama kali diadakan di Indonesia dan juga Asia, ini menandakan bahwa dunia internasional mengakui kemampuan notaris Indonesia dalam menggelar perhelatan akbar yang menghadirkan para notaris dari 88 negara di dunia.
Ditemui usai Pengukuhan PP INI 2019-2022 sekaligus HUT INI ke 111 tahun di Balai Kartini, Jakarta- Selatan, Senin (1/7/2019) malam. Anne Gunadi Martonowidjojo, SH., M.Kn., Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP INI dan Rita Alfiana, SE., SH., M.Kn., Sekretaris I Bidang Hubungan Luar Negeri PP INI menceritakan persiapan menghadapi even akbar tersebut
“Ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah merupakan bentuk kepercayaan sekaligus pengakuan kemampuan notaris Indonesia mampu mengadakan acara berkelas ini,” kata Anne.
Anne mengatakan sekarang kita mendapat kepercayaan besar. Harusnya ini menjadi kebanggaan bagi para notaris di Indonesia. Ini soal trust and commitment dunia luar terhadap Indonesia.
“Awalnya sudah ada Turki yang menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah. Namun, pengalaman menggelar Seminar Internasional di Bali, 2017 lalu, akhirnya diputuskan penyelenggaraan Kongres Notaris Dunia diadakan juga di Indonesia, 2019 ini,” ujarnya.
Lanjut Anne, Indonesia juga adalah negara Asia pertama yang menggelar acara ini. Karena itu, beberapa waktu lalu, perwakilan PP INI secara khusus berangkat ke Mongolia untuk mengajak beberapa negara Asia, seperti Jepang, China, Korea, Vietnam, dan lainnya.
“Kami (PP INI) mohon doa restu karena kami juga membawa nama baik Indonesia. Semoga acara ini bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
“Sejauh ini, persiapan kongres terus dilakukan. Dan diyakini mendekati hari-H, semua sudah rampung,” papar Anne.
Anggota UINL Masih Menganut Sistem Civil Law
Di tempat yang sama, Rita Alfiana menjelaskan, UINL adalah Union International Notariet the Latin, artinya persatuan notaris yang menganut paham Latin yaitu civil law yang beranggotakan 88 negara. Dari ke-88 negara itu sama dengan dua pertiga negara di dunia.
Paham lainnya adalah common law yang umumnya dianut negara-negara besar. “Dibanding common law, civil law cenderung lebih smooth,” kata Rita yang juga dipercaya sebagai Member of Commission Themes and Congress UINL ini.
Secara diam-diam, lanjut Rita, sistem civil law mulai ‘dijajah’ oleh common law. Civil lawmenganut paham konservatif dan otentik. Di dalam common law, terkesan lebih mudah dan cepat. “Memang common lawlebih menjanjikan, namun lebih banyak masalah dibanding civil law,” katanya.
Kembali ke UINL, ada 4 benua, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Di Asia sendiri dikenal dengan Commission Asia Affairs yang terdiri dari Jepang, Korea Selatan, Indonesia, China, Mongolia, dan Vietnam. Fungsinya, melaporkan ke UINL kegiatan di masing-masing negara. Dari informasi tersebut, UINL akan menganalisis sejauhmana peran besar notaris untuk kebutuhan negara tersebut.
“Hasil laporan dari ke-4 benua tadi akan digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan dunia, seperti World Bank, IMF, IFC, dan sebagainya,” terangnya.
Diinformasikan juga bahwa Yualita Widyadhari Ketua Umum PP INI sudah masuk di jajaran Dewan Umum UINL. Baik Anne maupun Rita sepakat tidak mudah masuk jajaran pengurus notaris dunia. Namun faktanya, Yualita bisa masuk jajaran Dewan Umum dunia.
Bicara soal persiapan, Rita menjelaskan acara akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), sementara rapat-rapat komisi diadakan di Hotel Fairmount. Sedang untuk official hotel, pihak INI sudah bekerja sama dengan 6 hotel berbintang di Jakarta.
Peserta dari luar negeri sudah mulai mendaftar lewat online per 1 Juli 2019. Untuk mendaftar bisa melalui uinlworldcongress2019.ini.id.
Lebih jauh Anne menerangkan, ada 2 acara besar yaitu, 24-27 November untuk Institusional Meeting yang salah satu agendanya memilih Presiden UINL yang baru dan 27-30 November acara kongresnya. Hasil kongres akan kita sampaikan kepada pemerintah.
Bicara soal biaya registrasi, Rita menerangkan, pihak penyelenggara dari UINL sudah menetapkan sebesar US Dollar 680 (sekitar Rp 11 juta). Namun, mengingatkan pentingnya acara tersebut dan agar notaris Indonesia banyak ikut, maka sesuai kesepakatan dengan UINL, maka PP INI tetapkan biaya untuk notaris/ALB dari Indonesia sebesar Rp 6,9 juta saja. Bahkan, kalau pembayaran lewat kartu kredit BNI ada kemudahan 0 persen untuk 3 bulan.
“Kami harap semakin banyak notaris Indonesia yang ikut acara ini. Jangan katakan biayanya mahal, tapi lihat manfaat dengan mengikuti kegiatan ini,” seraya Anne dan Rita bersamaan.