Jakarta, Nusantarapos – Penyanyi aduhai jebolan ajang pencarian bakat yang digelar Indosiar, Bintang Pantura 1, yaitu Lilis Darawangi, kembali ramaikan industri musik dangdut. Dibawah naungan 3D Entertainment, Lilis Darawangi merilis lagu dengan genre dangdut Jawa, berjudul Prei Pacaran.
Prei Pacaran diambil dari bahasa Jawa yang artinya libur pacaran, menceritakan tentang wanita yang ingin serius menikah dan tak mau lagi pacaran. Lagu ini pun dipilih langsung oleh Lilis, “Aku dikasih beberapa dari tim dan aku suka ini karena mewakili perasaanku saat ini”, tutur Lilis dalam Siaran Pers yang diterima redaksi Nusantarapos, Jumat (23/8).
Tak heran, kalau Lilis begitu mendalami lagu yang diciptakan oleh Rudy Christian ini.
Tak hanya liriknya yang terasa sangat jujur, suara cengkok dan sengau Lilis yang menggemaskan dikemas sangat menarik melalui alunan gendang bertempo cepat, sangat khas dangdut Jawa. Meski sebenarnya Prei Pacaran merupakan lagu sedih, namun jadi terasa agak riang, karena tak mendayu – dayu.
“Banyak lagu dangdut, yang kita dengar nada, lirik dan musiknya bernuansa sedih, tapi kalau dangdut-dangdut Jawa itu irama gendangnya cepat, walaupun liriknya bertema patah hati atau kekecewaan, aransemen dan iramanya pun terdengar segar, bikin semangat, tanpa menghilangkan ekspresi kekecewaan dalam liriknya,” papar Rudy Christian.
Sejak dulu Lilis terbiasa menyanyikan lagu – lagu koplo dan dangdut Jawa, jadi selama rekaman pun Dwi, mewakili A&R 3D Entertaintment tak mengalami kendala yang berarti.
“Bagian yang agak sulit itu saat merekam vokal lilis, suara dia kan tipe suara rendah wanita (Alto), tapi karena musiknya bertempo cepat atau nge-beat, jadi ada tantangan baru, yaitu bagaimana membuat suara rendahnya menyatu dengan jenis musik ini,” jelas Dwi.
Tak melulu soal tempo, sang Arranger, Tri Wijaya juga menambahkan berbagai jenis alat musik yang membuat para pendengar tak tahan untuk bergoyang. “Aku kasih gamelan dikit-dikit karena kan itu temanya tentang kayak di pelaminan gitu. Biar makin asik, unsur musik ska koplo dikombinasikan dengan gedruk kesenian jawa timuran juga ada di lagu ini,” ujar Arranger yang sangat piawai menata musik koplo asal Solo ini.
Lirik yang jujur dan gamblang, musik yang membangkitkan semangat pendengarnya diharapkan dapat menghibur dan meramaikan industri musik dangdut. “Harapannya yang pasti lagu ini bisa diterima masyarakat, dan terutama pesan dari liriknya bisa sampai ke pendengar, khususnya untuk yang lama pacaran tapi kok belum menikah juga..haha,” tutup Dwi yang turut andil dalam pembuatan lagu ini dari awal sampai akhir. (*)