NUSANTARAPOS, BATANG – Dalam rangka mewujudkan Pildes (Pilihan Kepala Desa) Rowo Belang yang aman, damai dan kondusif, sebagaimana yang digaungkan deklarasi oleh Bupati Batang, Ketua DPRD, Dandim, dan Kapolres tanggal 19 Sepetember di pendopo kabupaten Batang.
Guna mewujudkan ketertiban, kerukunan, keamanan yang kondusif, tentunya sudah menjadi semua komitmen masing –masing calon kepala Desa Rowobelang. Salah satunya adalah incumben (petahana) Eko Budiono (37) menyampaikan, bahwa dirinya sangat intens dalam menjalin komunikasi yang santun dan bermoral kepada semua calon agar terjalin pesaudaraan dan kerukunan, demi mewujudkan iklim kondusif, menjelang pildes (pilihan kepala desa) sampai pada puncaknya (penjoblosan) tanggal 29 September mendatang.
“Kami bertiga para calon di Desa Rowobelang sudah sepakat dan komitmen, bahwa apapun yang tejadi, pildes ini harus berjalan aman, damai dan kondusif. karena kami selaku calon yang memiliki kepentingan, kami ingin kedepannya mengabdikan diri membawa Rowobelang lebih maju , adil, sejahtera dan bermartabat,” kata Eko Budiono saat ditemui Nusantarapos, Rabu (25/9/19).
Dalam proses pildes ini, lanjutnya, dirinya tidak mau masyarakat yang menjadi korban akibat perselihan, pertikaan hanya karena simpatik kepada salah satu calon. Dalam momen – momen tertentu, dirinya tidak letih untuk sering menyampaikan bahwa, pentingnya menjaga tali persaudaraan. Namun, diKarenakan kewibawaan seorang kepala desa, dengan bagaimana bisa menjaga jalannya pildes yang aman, damai, lancar, sukses dan tentunya juga bermartabat.
Dia menambahkan, bahwa yang menjadi motivasi maju di pildes Rowobelang ini adalah untuk melanjutkan kembali RPJMDes tahun periode sebelumnya. Karena pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan priotitas utamanya. Dan tentunya melanjutkan program yang sudah berjalan maupun yang masih menjadi agenda kerja harus terrealisasikan dulu. Ketika perencanaan awal belum selesai dan membuat perencanaan baru, tentu akan menyita waktu, energi dan pikiran.
“Dengan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, itulah potensi yang akan kita galih kembangkan, dan perdayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat seutuhnya. Dan yang menjadi prioritas kami ialah bagaimana pendapatan asli desa, agar sedikit banyaknya akan kita genjot. karena itu adalah sentral perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Menurut Eko, dirinya sangat menyadari saat ini kondisi infrastruktur masih kekurangan sekitar 20%. Artinya satu, dua maupun tiga tahun kedepan akan dapat terselesaikan. Selanjutnya ia akan mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan sumber daya manusia. karena kalau hanya menggiatkan infrastruktur saja, seakan – akan berjalan ditempat saja, dan tidak dapat maju kedepan, tanpa pembekalan SDM yang mumpuni dan berdaya saing.
“Dikuatirkan nanti kedepannya pengangguran di tingkat desa akan lebih banyak, sehingga akan menjadi repot. Tapi tentunya bagaimana kita bisa mengoptimalkan dan meningkatkan pendapatan asli desa, dan juga bagaimana kita bisa menciptakan sebuah produk. Namun, saat ini kita masih mentargetkan di sektor infrastruktur, karena ketika infrastruktur tidak mendukung, langkah kedepan akan sulit,” pungkasnya. (Sukirno)