Jakarta, NusantaraPos – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama dengan Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri Inggris melalui Newton Fund menyiapkan 31 milyar rupiah untuk mendanai tiga penelitian terbaik di bidang kebencanaan Hidrometeorologi dalam jangka waktu tiga tahun.
Tiga peneliti Indonesia akan berkolaborasi dengan peneliti asal Inggris untuk menghasilkan terobosan dalam kebencanaan, terutama dampak yang terkait dengan banjir.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan,” Penelitian tidak bisa berjalan sendiri, untuk berjalan baik harus berkolaborasi. Sekarang kita berkolaborasi dengan Newton Fund,” kata Nasir saat konferensi pers di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Kamis (7/1/2019).
“Sekarang fokusnya adalah bidang kebencanaan. Apa yang dilakukan di bidang kebencanaan sangat penting sekali sesuai arahan Presiden,” jelasnya.
Hasil kolaborasi ini akan meningkatan ketahanan dan kesiapan Indonesia dalam menangani perubahan iklim yang mematikan, termasuk melalui intervensi kebijakan maupun komunikasi potensi bencana yang efektif.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemenristekdikti memilih Inggris sebagai mitra kerjasama dikarenakan kualitas hasil penelitiannya merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Kemitraan ini dapat memperkuat kerjasama sains kedua negara serta meningkatkan kesiapan Indonesia dalam kebencanaan.
“Kolaborasi riset ini mendukung Prioritas Riset Nasional 2020-2024 dalam manajemen bencana, terutama di bidang kerjasama multi-sektoral. Kami harap ketiga riset yang dipilih ini akan membangun kekayaan ilmu pengetahuan bidang kebencanaan, dimana kesiapan terhadap ancaman bencana di Indonesia dapat lahir dan berkembang dari penelitian-penelitian ini,” pungkas Dimyati. (RIE)