NUSANTARAPOS,BATANG, Kanker/tumor tulang yang menyerang tubuh Maullana Ilham Fahrudin (13) membuat tangan kirinya membengkak sebesar bola sepak. Anak yang menginjak usia Remaja kelas V SDN Kebumen ini tidak bisa sekolah selama 3 bulan.
Maulana Ilham merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Teguh Susanto ( 38 ) dan Wiyanti ( 36 ). Keluarga kecil ini tinggal di rumah sederhana di Dukuh Krajan Rt 02 / 01, Desa Kebumen, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.
Bintara Pembina Desa ( Babinsa ) Sertu Wagimen Koramil 12/tulis jajaran Kodim 0736/Batang anjangsana bersilaturrahmi guna memberikan motifasi terhadap warganya yang mengalami cobaan menderita penyakit tumor tulang putra dari Teguh Susanto.
Saat ditemui Babinsa Sertu Wagimen, Maulana Ilham sedang berbaring di kamar tidur di atas kasur tanpa ranjang di temani ayahnya. Kasur di dalam kamar tidur ini menjadi tempat tidur Maulana bersama ayah, ibu dan adiknya yang kini berusia 8 tahun.
“Kata dokter, Maulana kena kanker tulang,” kata Teguh Susanto saat berbincang dengan Sertu Wagimin di rumahnya, Senin (28/10/2019).
Kanker tulang membuat tangan kiri Maulana membengkak hingga sebesar bola sepak. Tubuhnya berangsur-angsur kurus. Menurut Teguh, berat badan Maulan saat ini hanya 35 Kg. Tentu saja bobot itu jauh dari ukuran normal remaja berusia 13 tahun, yaitu 50 Kg.
“Benjolan di tangannya kirinya sakit kalau dipegang. Kadang-kadang kalau cairannya keluar, dia kesakitan saat dibersihkan Ibunya,” ujar Teguh.
Gejala Penyakit berawal jatuh dari sepeda pada saat usia 10 th, kemudian di pijet ke tukang urut dan diterapi berangsur-angsur membaik dan sembuh.
Namun pada awal Agustus 2019 penderita mengalami ada benjolan di atas pergelangan tangan kemudian di periksakan ke Puskesmas Tulis, dari puskesmas di berikan Rujukan ke RSUD Batang, di RSUD Batang di laksanakan Rongsen dari Dokter yang menangani penderita di diagnosa Penyakit Tumor tulang, kemudian dari RSUD Batang di berikan Rujukan ke Rumah Sakit Ortopedi Suharso Surakarta. Biaya pengobatannya selama ini hanya mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan dari pemerintah.
Setelah di adakan tindakan dari Dokter yang menangani, jalan yg terbaik pasien di sarankan untuk di Amputasi namun si penderita Maulana belum siap/ belum Iklas apabila di amputasi, namun setelah pasien merasakan sakit yang berkepanjangan secara terus menerus akhirnya pasien mau di amputasi dan rela harus kehilangan bagian tubuhnya dengan bercucuran air mata dan malam itu juga pukul 22.00 wib berangkat ke RS Ortopedi Sukoharjo Surakarta untuk melaksanskan Amputasi dan menggunakan Fasilitas BPJS.
Sambil menahan air mata, Wiyanti mengharapkan kesembuhan bagi Maulana. Dia juga menantikan uluran tangan dari para dermawan agar putranya mendapatkan pengobatan yang maksimal. Terlebih lagi, kanker tulang membuat Maulana tidak bisa lagi sekolah dan bermain seperti anak remaja lain yang seusianya.
“Harapan saya, Maulana segera diberi kesembuhan,” tandasnya.
Menambahkan Sertu Wagimen yang masih di tempat mendampingi Maulana (penderita) dan Tuguh terus memberikan motifasi agar tetap kuat menghadai cobaan yang di derita pasien dan keluarga Teguh. ” Semua ini cobaan dan ujian dari Allah SWT, semoga di balik semua ini ada hikmah yang tersembunyi di kemudian hari” kata Sertu Wagimen
Kami juga mengharapkan sumbangsihnya kepada masyarakat sekitar maupun masyarat dimanapun berada untuk memberikan uluran tangan dari para dermawan guna memperlancar dan pengobatan yang maksimal agar Maulana cepat sembuh sehingga dapat beraktifitas seperti biasa. Ujarnya. (pen-0736)