Probolinggo NusantaraPos – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di 12 desa di Kabupaten Probolinggo kemaren (11/11) diharapkan bisa berjalan adil tanpa adanya perang politik uang. Namun kenyataan di lapangan rupanya berbeda. ‘Serangan Fajar’ diduga tetap terjadi.
Salah satu terjadi di Pilkades Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan. Berdasarkan Informasi yang di tinjau oleh Nusantarapos, pemilih bahkan mendapat sampai Rp 400 ribu dari 3 calon kepala desa (cakades).
Salah satunya di ungkapkan oleh FA, warga Dusun Krajan. Ia mengaku menerima uang Rp 400 ribu dari 3 Cakades sehari sebelum pemilihan dengan masing masing Rp 200 ribu, Rp 125 ribu dan Rp 75 Ribu. “Keluarga saya ada 2 orang yang nyoblos, jadi kami dapat Rp 800 ribu,” ungkapnya.
Politik uang itu diperkirakan bukan berbasis zona, melainkan ditebar ke seluruh warga. NS, warga Dusun Sekolahan mengaku menerima uang yang sama. Ia juga menyebut nomor urut ketiga cakades yang menebar ‘Serangan Fajar’ tersebut.
“Iya yang Rp 125 ribu saya terima Minggu (10/11) sore, yang Rp 75 ribu jam 8 malam, dan yang Rp 200 ribu jam 1 malam ,” tuturnya. Bahkan, menurut NR, ia tidak mendapatkan uang saja tapi saat penetapan cakades juga sudah menerima sembako.
“Waktu penetapan, ada salah calon yang memberi bingkisan sembako, kayak beras, gula,tepung. Pokok kalau di total nilainya sekitar Rp 50 ribu,” sebutnya. Bahkan NR sengaja begadang untuk menerima Serangan Fajar dari 2 cakades tersisa. Namun hal yang di tunggu tak kunjung datang.
“Saya begadang sampai jam 4 shubuh tapi cuma dapat dari 3 cakades itu saja,” paparnya.
Sementara NE, warga Dusun Sekolahan lainnya menjelaskan, pihaknya juga menerima uang tersebut. Bukan 1 Kepala keluarga (KK) satu uang, melainkan ia mendapatkan tiga Kepala. “Keluarga saya ada 3 orang jadi dapat di atas Rp 1 juta. Saya di kasih, bukan minta mas,” ucapnya. (ABL)