Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) meminta kebijakan relaksasi diberlakukan pemerintah dalam impor gula pasir. Mengingat, harga gula di pasaran masih belum turun juga kendati sudah hampir satu bulan izin impor gula disetujui.
Yang ada, harga gula kini cenderung naik. Kondisi ini diperkirakan dipicu oleh mewabahnya virus corona (covid-19), sehingga tidak ada aktivitas produksi dan distribusi.
“Terkait impor gula harusnya ada relaksasi, agar gula bisa diimpor oleh importir yang memiliki jaringan luas dalam perdagangan internasional,” ujar Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) GINSI Anton Sihombing, Senin (30/3/2020).
Anton mengatakan, di tengah kondisi darurat corona seperti sekarang pemerintah harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para importir gula untuk berpartisipasi menjaga ketersediaan gula.
Sehingga, akhirnya harga di masyarakat bisa lebih terjangkau.
“Dan kita juga perlu mengantisipasi adanya virus importir abal-abal, karena jika itu dibiarkan tidak akan menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini,” tandasnya.
Diketahui, hampir sebulan belakangan harga gula naik. Saat ini harganya mencapai Rp 18.450 ribu per kg.
Padahal di kala normal, bahan pokok tersebut hanya dihargai Rp 12.500 per kg. Adapun salah satu penyebabnya ialah pasokan yang terbatas.