Jakarta, Nusantarapos – Kepala Badan POM meresmikan Laboratorium Biohazard yang telah dilengkapi dengan fasilitas untuk melaksanakan pengujian COVID-19, Rabu (20/5/2020).
“Tidak hanya untuk pengujian COVID-19, tetapi laboratorium ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengujian produk lain, seperti obat dan produk biologi yang bersifat karsinogenik/mutagenik/teratogenik, yang perlu fasilitas khusus. Termasuk pengujian dalam rangka bioterorisme,” ungkap Kepala Badan POM.
Lebih lanjut, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa lima laboratorium Badan POM, yaitu PPPOMN dan laboratorium di 4 Balai Besar/Balai POM (Gorontalo, Makassar, Jayapura, Ambon), siap operasional mendukung percepatan pengujian spesimen COVID-19. Kapasitas pengujian spesimen COVID-19 sebanyak 300 sampel/hari oleh PPPOMN, 200 sampel/hari oleh Balai POM di Gorontalo, 150 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Makassar, 90 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Jayapura, dan 180 sampel/hari oleh Balai POM di Ambon.
Hingga 19 Mei 2020, PPPOMN telah melakukan pengujian terhadap 1.065 sampel COVID-19. Selain PPPOMN, Badan POM juga memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 33 provinsi yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium terakreditasi. Beberapa di antaranya telah memiliki peralatan Real Time PCR (RT-PCR), sehingga dapat ditingkatkan kapasitasnya untuk melakukan pengujian COVID-19. UPT Badan POM yang telah melakukan pengujian spesimen dan hasil ektraksi spesimen COVID-19, yaitu Balai POM di Gorontalo (777 sampel), Balai Besar POM di Jayapura (41 sampel), Balai POM di Ambon (153 sampel), dan Balai Besar POM di Makasar yang mulai beroperasi melakukan pengujian spesimen pada 18 Mei 2020 (19 sampel).
Badan POM melalui 16 Balai Besar/Balai POM di daerah juga berkontribusi terhadap upaya penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Daerah setempat dengan meminjamkan PCR atau alat pendukungnya. Ke-16 daerah tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara serta Lampung, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat. Selain itu, Balai Besar POM di Banda Aceh siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam upaya percepatan pengujian spesimen COVID-19.
“Kami terus menjalin kolaborasi dan bekerja sama dengan WHO dalam mendukung percepatan pengujian COVID-19 dan melakukan peningkatan kapasitas pengujian bagi petugas laboratorium. Harapannya, fasilitas laboratorium ini dapat berkontribusi meningkatkan jumlah deteksi per hari pasien COVID-19 di Indonesia, yang pada akhirnya dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit,” pungkas Kepala Badan POM.