Jakarta, Nusantarapos – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka program Pascasarjana (S-2) Terapan di empat Politeknik Negeri untuk menjawab tantangan zaman. Program Studi Magister Terapan ini diterapkan dengan menggunakan model yang berbasis pada Rekayasa Teknologi Berbasis Penyelesaian Permasalahan atau Engineered Technology Based Problem Solving.
“Yang menurut Mendikbud diistilahkan ‘pernikahan massal’ antara dunia pendidikan dengan dunia kerja,” imbuhnya.
Empat pendidikan tinggi vokasi yang membuka Program Studi Magister Terapan pada tahun 2020 antara lain Politeknik Negeri Padang dengan Program Studi Sistem Informasi Akuntansi; Politeknik Negeri Lampung dengan Program Studi Ketahanan Pangan; Politeknik Negeri Medan dengan Program Studi Sistem Informasi Akuntansi; dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan Program Studi Teknik Keselamatan dan Risiko.
“Termasuk Prodi Magister Terapan, yang dibuka ini, juga sudah dipastikan ‘menikah’ dengan industri dan dunia kerja. Dan semakin seiring perjalanan waktu harus semakin dalam dan jauh,” tutur Wikan.
Sehingga proses pembelajaran, kegiatan riset terapan, program pengabdian masyarakat, sampai dengan dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, dan beasiswa, pihak industri dan calon pengguna lulusan sudah terlibat dari awal peserta didik diterima menjadi mahasiswa hingga lulus dari kampus.
Lebih lanjut, Wikan memaparkan, bahwa S-2 Terapan itu harus mampu menjawab tantangan zaman pascapandemi. Ada kesempatan sangat besar di waktu yang sangat berisiko, yaitu bagaimana lulusan S-2 Terapan itu mampu menjawab tantangan perubahan zaman ini.
“Dengan demikian program ini memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta untuk menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan industri di Indonesia,” tutur Dirjen Diksi. (Rilis)