Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Meskipun dianggap ilegal oleh sejumlah pengurus partai, Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mensikukuh akan tetap menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada tanggal 11 – 12 Juli 2020 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Badaruddin mengungkapkan selama ini roda organisasi tak bergerak (vakum), maka dari itu kami ingin menyelamatkan partai dengan menggelar munaslub nanti. Adapun munaslub tersebut merupakan permintaan dari pengurus di semua tingkatan yang meminta untuk mengevaluasi kepengurusan di tingkat DPP Partai Berkarya.
“Munaslub itu sendiri merupakan rapat pengambilan keputusan tertinggi, jadi tidak akan ada yang menghalangi kami untuk melakukan kegiatan tersebut. Dan kami tetap fokus untuk perbaikan partai, kalau nanti di munaslub masih menginginkan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) ya silahkan saja namun kami tidak ingin partai tamat di 2022,” ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (8/7/2020).
Lebih lanjut Badaruddin mengatakan kami menginginkan agar partai ini bisa mengikuti pemilu pada 2024 nanti dan meraih suara yang signifikan. Maka dari itu harus ada evaluasi, tidak perlu otokrasi dan feodal.
“Jika ada yang melihat apa kami lakukan ini perbuatan ilegal itu kan dari kacamata mereka, karena mereka tidak paham AD/ART dan UU Parpol. Untuk diketahui AD/ART Partai Berkarya yang susun adalah saya sendiri sehingga padam isinya, masa iya saya mau melanggar apa yang sudah pernah saya buat,” ucapnya.
Ketika ditanya mengenai kegiatan Partai Berkarya yang sedang digelar di Graha Granadi pada Rabu (8/7) ini, Badaruddin menyatakan mereka baru bangun dari tidur panjang.”Kegiatan itu pun bukanlah rapat pimpinan nasional (Rapimnas) melainkan hanya sebuah rapat pleno yang diperluas,” katanya.
Pada Munaslub nanti muncul sosok Mayjen (purn) TNI Muchdi Purwoprandjono atau lebih dikenal dengan sebutan Muchdi Pr. akan menggantikan Tommy Soeharto sebagai ketua umum Partai Berkarya.
“Jika hal tersebut benar terjadi bukan berarti sosok Tommy dilupakan, Putra Soeharto ini tetap dibutuhkan Partai Berkarya. Bahkan, Tommy akan ditempatkan di posisi tertinggi sebagai ketua dewan pembina Partai Berkarya,” jelas Badaruddin.
Menurut Badaruddin setelah munaslub nanti selain Tommy yang masuk di jajaran petinggi partai kami juga akan menempatkan keluarga Cendana seperti Titiek Soeharto, Tutut dan lainnya di tempat yang layak. Sebab, masih banyak masyarakat Indonesia yang ngefans dengan Soeharto. Dan bagaimana Pak Harto membangun Indonesia selama puluhan tahun.
“Kami pun yakin jika pak Muchdi Pr berkolaborasi dengan mas Tommy pasti akan menjadikan Partai Berkarya berkembang dan lebih besar,” ungkap Wakil Ketua Presidium Penyelamat Partai Berkarya tersebut.(HSY)