Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Partai Berkarya (PB) menggelar rapat pleno yang dihadiri 30 DPW yang diadakan di gedung Granadi, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2020). Hal itu dilakukan karena adanya desakan Munaslub yang dibentuk Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B).
Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra biasa disapa Tommy Soeharto, menyatakan, dinamika internal partai yang menimbulkan pro dan kontra, merupakan hal positif guna menumbuhkan sikap kritis dalam berpartai.
“Dinamika adalah sesuatu yang baik dan patut diapresiasi, tapi pada sisi lain, dinamika yang awalnya baik bisa menjadi kebablasan. Tindakan oknum yang mengatasnamakan Majelis Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) merupakan sesuatu yang tidak baik dan melawan hukum,” ujarnya disela rapat pleno.
“Atas nama DPP Partai, DPW dan DPD, kami akan mengambil langkah tegas untuk mencabut keanggotaan, baik sebagai pengurus maupun majelis tinggi partai. Hal itu dibenarkan sesuai AD/ART yang ada,” katanya.
Senada dengan Ketum Hutomo Mandala Putra, Ketua DPD Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Siswandy Hamdan mengatakan sangat setuju dengan langkah Ketum PB. Karena para kader yang sudah berencana melaksanakan Munaslub itu berarti mereka sudah berbuat diluar AD/ART. Akibat ulah mereka itu, sama halnya mempermalukan Partai alias mereka mengobok-obok Partai Berkarya.
“Jadi kalau Ketum mengambil sikap untuk dilakukannya pemecatan saya sangat setuju,” kata mantan Ketua Partai MKGR itu.
P3B menyebut bahwa DPP tidak menjalankan roda organisasi dibantah oleh Siswandy. Ia menjelaskan, “yang mereka katakan tidak berjalan dengan baik. Merekalah kelompok yang tidak paham tahapan-tahapan berorganisasi atau tahapan yang telah disusun oleh Partai,” ucapnya dalam melalui pesan whatsapp, Rabu (8/7/2020).
Menurut Siswandy yang juga pernah menjadi Ketua PKP Indonesia mengungkapkan memang belum saatnya Partai bekerja maksimal. Karena belum adanya tahapan yang harus dihadapi, contoh Pilkada baru akan dilaksanakan Desember ini. Apalagi Pemilu dan Pilpres masih sangat lama di tahun 2024.
“Jadi saya simpulkan kelompok yang merencanakan Munaslub itu tujuannya karena mau Pilkada, maka mereka mau memanfaatkan momentum Pilkada untuk mencari dan mengumpulkan dana-dana yang keperuntukannya tidak jelas,” ujar Wakil Ketua KNPI OKU dari tahun 1982 sampai 1998 itu.
Mantan Ketua Partai Gerindra OKU ini pun berharap dengan adanya rapat pleno yang akan mengeluarkan keputusan-keputusan yang tegas.”Insya Alloh kader-kader PB di seluruh Indonesia ini akan menambah soliditas dan kualitas kerja, sehingga kelak menghasilkan banyak kader PB di parlemen dan pada akhirnya HMP akan kita calonkan Presiden RI pada tahun Pilpres 2024 nanti,” tegas politikus yang sudah malang melintang di dunia politik sejak tahun 1999 tersebut.
Tercatat ada 130 kader Partai Berkarya yang berhasil duduk di DPRD seluruh Indonesia, serta mampu meraih 2,9 juta pemilih pada Pemilu 2019.(HSY)