Buton, Nusantarapos – Pemerintah desa Wagari Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton mendorong pemuda-pemudinya menggali serta mengembangkan warisan leluhurnya yakni tarian Pangibi dan Mince (tarian pertahanan) dalam sebuah perlawanan dari setiap musuh.
Kades Wagari, Hafilun mengatakan bahwa saat ini pemerintah desa membuka ruang seluas-luasnya kepada para pemuda-pemudi desa wagari untuk mengembangkan potensi budaya daerah ini dalam bidang tarian Pangebi dan Mince.
“Tarian Pangebi ini dilaksanakan 9 orang yakni tiga laki-laki dan enam perempuan, sekarang sudah berjalan dua Minggu tiap malam Jumat diadakan pelatihan oleh tokoh adat sini”ucap Hafilun.
“Tarian Pangibi juga ini dilaksanakan saat mulai menanam padi atau pesta panen dalam hal mengungkapkan rasa syukur (kebanggaan dan kegembiraan) pada Maha Pencipta karena amal kami generasi turun-temurun didaerah ini sejak dari leluhur kami dijabah oleh Maha kuasa atas limpahan rezeki dan kesehatan”ungkapnya.
Hafilun pun menjelaskan bahwa Tarian Pangibi didaerah ini masih sangat kental kesakralannya sehingga gendang atau gong yang dipakai pun harus pada waktu dan tempatnya digunakan.
“Alat baik gendang maupun gong itu jika kita pakai harus ada waktu-waktunya,tidak bisa gendang dipukul sembarang waktu, kesakralan budaya daerah ini masih terjaga, sehingga bila gendang dan gong untuk tarian Pangibi dan Mince ini harus gendang dan gong tersendiri. Nanti kita pikirkan jalan keluarnya”jelas Kepala desa dua periode ini.
Hal senada pun diungkapkan salah satu perwakilan pemuda Desa wagari, Alfin bahwa kami generasi muda-mudi didesa ini sekarang bertekad menggali dan mempertahankan kearifan lokal budaya tarian yang pernah leluhur kami miliki dimasa kerajaan dan kesultanan Buton.
” Yang kami lakukan muda-mudi sudah dua pekan ini adalah latihan tarian Pangibi tiap malam Jumat,dan semangat kami tarian atau budaya di desa Wagari yang berada dalam lingkup Lambusango ini akan kami mulai gali mulai dari sekarang agar bisa sejajar juga dengan desa-desa lain di Buton dalam mengembangkan seni budayanya”beber Alfin.
“Kami berharap baik Pemerintah Desa sampai Pemda Buton dalam hal ini Bapak Bupati Buton memperhatikan motivasi kami saat ini karena gendang dan gong sangat kami butuhkan bukan bantuan hal lain”pungkasnya. (Irianto)