Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Nama Suharjito menjadi sorotan usai masuk list pihak-pihak yang diamankan KPK selaku pihak swasta dalam kasus suap benih lobster. Suharjito diduga sebagai pihak pemberi suap.
“KPK menetapkan pemberi (suap, Red) adalah SJT (Suharjito),” ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Suharjito menjadi satu-satunya tersangka pemberi suap. Dia merupakan chairman holding company PT Dua Putera Perkasa (DPP).
Dia juga calon besan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet). September lalu, salah satu anak gadis Bamsoet dilamar oleh anak Suharjito.
“Anaknya (Suharjito, Red) tunangan sama anak Bamsoet,” kata seorang penyidik yang menangani perkara tersebut seperti dilansir Jawa Pos.
Kabar pertunangan itu sempat diunggah Bamsoet di akun Instagram pribadinya, @bambang.soesatyo, pada 7 September lalu
Bamsoet juga sempat mem-posting foto bersama Suharjito di akun IG yang memiliki 237 ribu pengikut itu.
“Detik-detik Laras ’ditembak’ Adit. Laras adalah salah satu anak perempuan Bamsoet. Sedangkan Adit adalah anak Suharjito.” Demikian bunyi caption dalam posting-an tersebut.
Adit merupakan anak Suharjito yang menjabat direktur utama (Dirut) PT DPP. Hal itu diketahui dari situs resmi PT DPP.
Perusahaan yang bergerak di bidang impor, ekspor, serta distribusi makanan mentah dan olahan itu berdiri sejak 1998. Perusahaan tersebut mengklaim memiliki teknologi industri makanan. Baik dalam pengolahan, penyimpanan, maupun pendistribusian.
Semula PT DPP bergerak di bisnis perdagangan produk daging, seafood, lalu merambah bisnis poultry. Kemudian, PT DPP menambah divisi usaha dengan memproduksi makanan olahan siap saji dengan brand King Food.
Perusahaan itu berambisi merajai produk makanan olahan di pasar dalam negeri dan mengekspor produk-produknya ke luar negeri.
Baru-baru ini, PT DPP tercatat sebagai perusahaan eksporter benur lobster yang membuka cabang di Kaur, Bengkulu.
Di sisi lain, Bamsoet memilih bungkam terkait penangkapan calon besannya oleh KPK. Pesan singkat yang dikirim ke nomor WhatsApp (WA) Bamsoet dibaca, tapi tidak dibalas.
Mantan ketua DPR tersebut malah mengirim rilis pers tentang pelantikan pengurus pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).