Gresik, Nusantarapos – Sejak pandemi Covid-19 masuk Indonesia diawal bulan Maret 2020 hampir melumpuhkan seluruh sendi kehidupan termasuk usaha mikro. Sebagaimana yang dialami oleh rika, pelaku usaha kuliner Gethuk di Desa Kedungsekar Lor Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Untuk bisa mempertahankan usahanya, Rika harus terus melakukan inovasi produk andalannya Gethuk.
Rika mengolah makanan khas orang Jawa yaitu Gethuk yang berbahan baku utama singkong ini menjadi Gethuk aneka bentuk dan rasa. Bukannya tanpa kendala, banyak keterbatasan yang dialami Rika dalam menjalankan usaha, diantaranya adalah semua peralatan yang digunakan masih sederhana, tidak ada varian bentuk dan rasa dan belum mampu mengoptimalkan media sosial yang dimiliki untuk pemasaran,” kata rika.
Melihat hal tersebut, Tim Pemberdayaan Masyarakat Universitas Wijaya Putra yang dipimpin oleh Ibu Aminatuzzuhro, Prita Anugrah dan Dwi Prihantono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Putra membantu bu Rika mengurangi kendala yang dihadapi dalam menjalankan usahanya melalui berbagai pelatihan dan pendampingan diantaranya pendampingan produksi sehat, inovasi bentuk dan rasa, pemasaran online dan menggali ceruk pasar baru.
“Dari hasil pemberdayaan masyarakat yang didukung penuh oleh Universitas Wijaya Putra ini, inovasi-inovasi terus tumbuh. Olahan Gethuk yang semula hanya memiliki bentuk dan rasa original atau pandan saja, saat ini Gethuk dibentuk menjadi kue roll yang menarik dengan berbagai macam varian rasa seperti rasa melon, jeruk, anggur, hingga rasa durian,” terang aminatzzuhro.
“Usaha jualan Gethuk ini saya mulai sejak 2018, sempat mandeg saat penerapan PSBB di Kabupaten Gresik pada April sampai Juni. Ya, akhirnya harus putar otak dan banyak inovasi, untungnya ada dari Kampus UWP yang membantu baik peralatan dan terutama pelatihan-pelatihan pembuatan produk yang cantik dan menarik dan alhamdulillah laku dijual terutama online.” jelas Rika. Selain itu, demi menjaga kualitas Gethuk yang dihasilkan, Rika memilih bahan baku singkong terbaik, memperbaiki kemasan dan tetap tidak menggunakan bahan pengawet,” kata rika.
Melalui akun instagram nya @gethukku_loh, Rika dibantu adiknya mempromosikan Gethuk andalannya. Untuk satu buah gethuk dibandrol Rp. 25 – 40 ribu per kotak, bervariasi tergantung ukuran dan varian rasanya.