Malang, Nusantarapos – Kampung KB Mbois Bunulrejo mengadakan Batik Fashion Street pada hari Kamis (31/12/20) dengan tema Unik dan Modifikasi Batik. Bertempat di Taman Puspa, sepuluh peserta fashion show menampilkan beraneka ragam motif Batik khas Bunulrejo. Beberapa motif di antaranya adalah Kantil, Tlogo, Klampiasan, dan Lembayung.
Andri Wiwanto, Ketua Kampung KB Bunulrejo mengungkapkan, acara ini merupakan Branding Knowledge Culture dengan tujuan mengangkat produksi Batik sebagai potensi desa Bunulrejo.
Tepat pukul 10.00 WIB, acara dibuka dengan sambutan-sambutan dan penandatanganan surat pencanangan pembangunan Taman Puspa oleh Ketua RW 10, Purwanto. Selain itu, ia mengaku bungah atas partisipasi warga dalam mempersiapkan acara ini.
“Melihat potensi dan kreatifitas yang datang dari warga, saya sangat mengapresiasi acara ini. Batik sebagai ikon Bunulrejo adalah bagian dari budaya Kota Malang yang harus dikembangkan.” Ujarnya.
Selanjutnya, parade Batik pun dimulai. Sepuluh peserta Batik Fashion Street yang terdiri dari lintas usia tersebut berasal dari Desa Bunulrejo. Sesuai dengan konsep acara yang diatur oleh panitia, satu per satu peserta memasuki cat walk berkarpet hijau. Mereka memamerkan motif batik pilihan dengan modifikasi masing-masing. Panitia akan mengambil gambar untuk kemudian diambil vote dari para juri.
Hal ini, kata Andri, adalah sebuah upaya untuk menghindari kerumunan sesuai anjuran protokol kesehatan.
“Meski minimalis, acara harus tetap berjalan.”, tambahnya.
Devonna (9th), salah satu peserta Batik Fashion Street mengaku senang. Anak kelas 4SD yang memilih batik tulis tlogo sebagai busananya itu berharap menang dalam even tersebut.
Sementara itu, Andri berharap, Batik Fashion Street dapat menarik wisatawan dan menjadikan Bunulrejo sebagai wisata Budaya. Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari usaha untuk meningkatkan potensi dan ekonomi kerakyatan yang ada di Desa Bunulrejo sebagai Kampung Edukasi bagi warga Malang.