JAKARTA,NUSANTARAPOS,- Banyaknya pejabat yang melakukan blusukan yang dapat dianggap sebagai pencitraan oleh masyarakat luas, justru bagi para pejabat merupakan langkah jitu dalam menarik simpati, sehingga masyarakat dapat memuji. Namun tak hanya itu, pencitraan bisa berakibat menjadi cemoohan oleh para nitizen, karena menganggap hanya sebuah cari muka kepada masyarakat.
Mardani Ali Sera yang juga merupakan salah datu politisi di Indonesia memberikan wacana bahwa dengan blusukan ini sangat bagus. Namun, jika hanya berhenti di blusukannya dapat dikatakan pencitraan atau dramatisasi.
“Mesti dilanjutkan dengan aksi yang sistematis. Mulai dari pemetakan akar masalah hingga memeriksa rantai birokrasi, anggaran dan SDM Pelaksana adakah sudah memadai,” tulisnya melalui WhatsApp Massanger yang dikirimkan redaksi, Jumat (8/1/21).
Lanjutnya, Mardani Ali Sera bahkan minta untuk dibuktikan apakah pengamatannya ini bisa dibktikan.
Sementara, terkait Kemensos, Risma yang melakukan blusukan dan sempat viral di media sosial, Mardani Ali Sera membeberkan jika setelah Jakarta, Risma blusukan di tempat lain maka itu bukan merupakan sandiwara .
“Kalau setelah Jakarta bu Risma blusukan ditempat lain, maka itu bukan sandiwara. Dan semua harus proporsional. Blusukan ke semua daerah khususnya daerah miskin dan bekerja sistematis dengan data yangg jelas,” terang Mardani.
Dengan melakukan blusukan di daerah miskin yang dilaksanakan dengan kerja secara sistematis dan data yang jelas ini tentu saja dapat membantu program pemerintah dalam mengentaskan kesenjangan sosial di masyarakat, karena banyaknya masyarakat yang berada di bawah kemiskinan. (*)
Pewarta: joko