POLMAN, NUSANTARAPOS – Komandan Kodim (Dandim) 1402/Polmas Letkol Arh Hari Purnomo didampingi Danramil 1402-02/Wonomulyo Kapten Inf Adul Halid, Kepala Desa Kurma Jais hari ini menghadiri panen padi organik hasil demplot Kodim 1402/Polmas di Desa Kurma, Kecamatan Mapilli, Kab. Polman, Sulbar, Selasa (16/2/2021)
Kodim 1402/Polmas Koramil jajaran terus melakukan pendampingan pertanian di wilayah binaan untuk memenuhi ketersediaan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat dimasa pandemic covid-19.
Dikatakan Dandim, sektor pertanian harus terus berkembang agar ketersediaan pangan mencukupi di masa Pandemi. Dalam kondisi apapun, semua orang akan tetap membutuhkan hasil petanian. Sehingga harus serius mengembangkan padi organik ini.
“Tanaman padi ini sudah yang kedua kalinya kita coba menggunakan tehnologi organik dan Alhamdulillah semua mengalami peningkatan hasil dari panen sebelumnya,” ucap Dandim.
Lanjut dikatakan Dandim, “Kita ingin Pertanian menggunakan tehnologi organik terus dikembangkan di wilayah Kabupaten Polewali Mandar karena dengan organik selain sehat, juga mampu memangkas penggunaan pupuk kimia yang penggunaannya terus menerus akan merusak kesuburan tanah,” paparnya.
Ia juga berharap koramil jajaran melalui Babinsa melihat potensi di wilayah binaan masing-masing. Apalagi, Kabupaten Polewali Mandar selama ini dikenal sebagai lumbung padi Sulawesi Barat yang memiliki potensi menjanjikan di bidang pertanian karena memiliki persawahan yang cukup luas.
Menurut Dandim, pertanian menggunakan tehnologi organik merupakan langkah tepat untuk mendidik masyarakat dengan fokus membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan, aman dan sehat untuk keluarga. Pupuk organik yang digunakan juga diperbolehkan menggunakan merek apapun, yang terpenting hasilnya bagus dan bisa memangkas biaya produksi.
Di tempat sama, Kades Kurma Jais menyampaikan terima kasih kepada Dandim 1402/Polmas yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat di desanya untuk meningkatkan sektor pertanian dengan teknologi organik.
“Ini sangat baik dan berharap kedepan masyarakat juga ikut menggunakan organik karena selain hemat biaya ini juga sangat baik untuk kesehatan,” katanya.
“Kita lihat di lahan percontohan ini, Panen sebelumnya hanya mendapat sekitar 22 Karung dan panen saat ini dengan menggunakan pupuk organik ada peningkatan sampai 28 karung dan bobotnya juga cukup berat,” pungkas Kades. (Zik)