Probolinggo, NUSANTARAPOS.CO.ID – Program Rumah Tidal Layak Huni (RTLH) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepertinya belum benar-benar tepat sasaran. Pasalnya salah satu warga di Dusun Sekar, RT14 RW04 Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo bernama ibu Anwar yang seharusnya mendapatkan itu justru tak mendapatkannya.
Keadaan rumah ibu Anwar yang sudah tak layak huni harusnya lebih diprioritaskan untuk mendapatkannya program yang dianggarkan oleh Kementerian PUPR sebesar Rp 2,46 triliun itu. Karena selain rumahnya tak layak huni, ibu Anwar untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya pun mengandalkan bantuan dari tetangga.
Saat ditemui tim Nusantara Pos, wanita senja itu mengatakan saya mulai dulu tidak dapat bantuan bedah rumah. Padahal rumah saya ini sudah lama tidak diperbaiki jika hujan sering bocor, apalagi saya juga punya penyakit mata katarak.
Karsimin selaku anak ibu Anwar pun menyatakan pendapatnya, dia mengungkapkan ibu saya mulai dari dulu tidak dapat bantuan bedah rumah. Saya mau bantu juga tidak punya uang, untuk makan sehari-hari saja masih harus membanting tulang terlebih saat ini saya juga ikut istri ke Sukorejo Kecamatan Kota Anyar.
“Sementara adik saya juga ikut suami ke Desa Sumberanyar Dusun Briggeen Pesisir, jadi ibu tinggal sendiri di rumah bolong bolong atapnya. Untuk itu kami bisa berharap kepada pemerintah desa agar bisa membantu menjembatani pemerintah pusat memperbaiki rumah ibu,” ujarnya kepada Nusantara Pos, Rabu (17/2/2021).
Di kesempatan yang sama Ike Endang keponakan ibu Anwar menjelaskan sebagai keponakan saya sudah berkali-kali ke pemerintah desa, herannya ini sudah laporan ke pemerintah desa tapi masih tidak ada tindakan. Padahal di dusun lain itu dapat bantuan bedah rumah, tapi kenapa di Dusun Sekar tidak dapat.
“Dulu waktu pencalonan pak Thoha sebagai lurah di Dusun Sekar ini kami mutlak dukung beliau. Untuk itu kami berharap agar bibi kami ini diperhatikan oleh pemerintah desa karena mau makan saja hanya satu kali sehari dan anaknya ngirim kadang tidak cukup makan ke sini, setiap hari saya juga kasihan melihat keadaannya,” tegasnya.(ADL/Tim)