Banten, Nusantarapos – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, meresmikan Gedung Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Kepala Negara berpesan agar Untirta terus melakukan lompatan kemajuan dengan mengembangkan kreativitas para mahasiswanya serta membuka diri dan menghargai kemajemukan nilai-nilai budaya lokal.
“Kampus ini bukan hanya secara fisik baru, tapi juga mewakili semangat baru untuk memajukan pendidikan tinggi di Banten, memacu kita semua untuk berkonsentrasi menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk memenangkan persaingan dan kompetisi global,” disampaikan Presiden dalam sambutannya, Kamis (4/3/2011) seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud.
Secara khusus Presiden Joko Widodo meminta para akademisi di Untirta menjadikan kampus sebagai menara air, bukan menara gading. Artinya, hasil pendidikan dari Untirta harus bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Karena di sekitar kita masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” pesannya.
Sebagai perguruan tinggi negeri di Provinsi Banten, Untirta diharapkan terus mengembangkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri, agar mampu menghasilkan penelitian yang meningkatkan nilai tambah kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Banten.
Senada dengan Presiden, Mendikbud menyampaikan bahwa saat ini pemerintah telah menyediakan matching fund dan competitive fund bagi perguruan tinggi agar semakin inovatif dan berdampak.
“Untuk melakukan lompatan kemajuan seperti yang diamanatkan Bapak Presiden, maka perguruan tinggi harus lebih giat lagi berkolaborasi dengan industri, dengan perguruan tinggi terbaik, juga dengan lembaga-lembaga pemerintah atau lembaga nonpemerintah yang terbaik,” jelas Mendikbud kepada pimpinan Untirta pascaperesmian kampus Sindangsari.
“Sudah bukan zamannya lagi perguruan tinggi hanya meminta mahasiswanya datang, duduk mendengarkan dosennya ceramah. Pendidikan partisipatif itu harus mampu dilakukan perguruan tinggi kita untuk menjawab tantangan era 4.0,” tambah Mendikbud.
Kampus, menurut Mendikbud, harus mampu melatih dan membekali mahasiswanya agar mampu berkompetisi secara sehat di dunia nyata. “Kuncinya di project based learning. Misalnya, Bapak Presiden baru saja meresmikan Bendungan Sindangheula, Untirta harus bisa menciptakan project untuk mengoptimalkan pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar. Pesertanya bisa dari berbagai prodi, kemudian berkolaborasi untuk menghadirkan solusi atau terobosan,” terangnya.
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman mengungkapkan bahwa kampus baru Untirta dibangun atas dasar semangat yang diwarisi Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu semangat kerja sama, hubungan diplomatik yang baik dengan semua stakeholders, kepedulian lingkungan dan nilai sosial yang tinggi.
“Oleh karenanya, kami seluruh elemen civitas akademika Untirta bertekad untuk meneruskan perjuangan para pendiri Banten melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat,” tutur Fatah.
Dilanjutkannya, kampus baru Untirta Sindangsari ini merupakan bagian dari proyek 4 in 1 universitas. Dana pembangunan bersumber dari loan Islamic Development Bank yang totalnya sebesar 825 milyar. Dengan pembagian, 499 milyar untuk pembangunan 12 gedung dan satu gerbang utama di luas lahan kurang lebih 12 hektar selama 22 bulan. Sedangkan, 326 milyar sisanya diperuntukkan untuk pengembangan SDM, sebagai contoh pemberian beasiswa S-3 luar negeri bagi dosen Untirta.
Dikatakan Fatah Sulaiman, Untirta akan berperan serta dalam pembangunan Indonesia melalui pengembangan SDM, mencetak generasi unggul dan tangguh serta menciptakan pemberdayaan usaha mikro penduduk sekitar untuk menuju Indonesia Maju. Hal ini tercermin dari visi Untirta sebagai kampus yang terintegrasi, smart dan green- “it’s green university”- yang maju, berkarakter dan berdaya saing di level ASEAN pada tahun 2030. Untirta senantiasa menerapkan nilai-nilai JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntabel).
Sementara itu, perwakilan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra, Frans Yohanes Miokbun asal Biak, Papua, mengaku antusias dengan peresmian kampus baru Untirta. “Saya berharap dengan sarana dan prasarana yang semakin baik, mahasiswa di sini akan lebih termotivasi untuk belajar,” tutur mahasiswa penerima program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang saat ini berkuliah di semester empat.
Menambahkan, mahasiswa lainnya dari jurusan Pendidikan Matematika, Ahmad Hidayatul Firdaus mengaku bangga dengan peresmian gedung baru Untirta. Ia menilai gedung baru ini akan menjadi icon yang tidak hanya menjadi milik civitas kampus namun juga merupakan bagian dari Provinsi Banten.
“Untuk adik-adik mahasiswa Untirta khususnya, semoga bisa menggunakan fasilitas ini sebagai penunjang kebutuhan akademik dan nonakademik guna mendongrak prestasi baik akademik maupun nonakademik,” ujar mahasiswa penerima Bidik Misi itu yang saat ini berada di semester akhir.
“Semoga dari kampus ini akan lahir generasi emas Indonesia yang memiliki kompetensi keilmuan dan berdaya saing global, serta wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi, yang siap dan sigap menjaga keutuhan NKRI, mewujudkan Indonesia Maju,” tutup Rektor Untirta, Fatah Sulaiman. (Rilis)