Jakarta, Nusantarapos – Prajurit TNI Angkatan Darat Serda Aprila Santini Manganang hari ini menghadiri sidang pergantian status dirinya secara virtual di Mabes TNI AD Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Sidang berlangsung di PN Tondano, Sulawesi Selatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Sidang tersebut dipimpin oleh Hakim Nova.
Kasad Jenderal Andhika Perkasa beserta istri Hetty Andika Perkasa tampak hadir menemani. Mereka menyaksikan langsung jalannya sidang melalui layar di lapangan Mabesad.
Pantauan Nusantarapos, suasana tegang menyelimuti wajah mantan atlet bola voli wanita itu sepanjang sidang.
Sampai akhirnya, ketika hakim Nova membacakan keputusan sidang. “Mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya,” ujar Hakim.
Aprilia pun merasa sangat terharu, matanya sembab memerah menahan tangis. Kini ia sudah sah berganti status menjadi laki-laki dan berubah nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang. Ia juga memiliki nama panggilan Lanang, yang merupakan nama pemberian istri Kasad, Hetty Andika Perkasa.
Diketahui, Lanang yang lahir pada 18 Mei 1992 ini awalnya mengalami Hipospadia. Setelah dilakukan pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Subroto ternyata hormon testoteron lebih tinggi.
Setelah itu, Kasad Andika menawarkan agar Lanang menjalani operasi correction surgery di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat. Operasi pertama dilakukan pada 1 Maret lalu.
Saat jumpa pers di Mabesad hari ini, Kasad Andika menjelaskan mengenai langkah apa yang diambil Lanang pasca menjalani corective surgery pertama.
“Yang diperlukan oleh Lanang adalah corective surgery kedua, yang dijadwalkan oleh tim dokter itu 4-6 bulan dari yang pertama. Yang pertama kemarin tanggal 1 Maret. Itu prioritas pertama tapi itu kan secara fisik,” kata Kasad Andika menerangkan.
Kini Andika meminta agar Lanang lebih fokus menjalani kehidupannya setelah transisi. “Kalau untuk diarahkan jadi apa kan saya sudah tahu apa yang saya rencanakan, supaya Lanang ini lebih fokus kepada transisi supaya dia cepat, dan saya yakin dia orang yang cepat bisa. Saya yakin dia akan sukses dengan transisi ini. Jadi prioritas pertama adalah itu, dan kita tidak tahu berapa lama yang diperlukan,” jelasnya.
Setelah sidang pergantian nama ini, Lanang berharap dirinya bisa menjalani hidupnya sebagai laki-laki sejati.
“Jadi ke depan saya hanya memperbaiki saja, belajar menjadi seorang laki-laki karena 28 tahun itu saya diperlakukan seperti wanita dan merasa dilahirkan kembali. Jadi belajarlah ke depan menjadi seorang laki-laki bisa bertanggung jawab dan berguna, terutama membanggakan buat keluarga dan ibu bapak,” tandas Lanang. (Arie)