JAKARTA, NUSANTARAPOS – Sejumlah masa yang menamakan dirinya Indonesia Energy Watch (IEW) menggelar aksi di depan gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2021).
Massa membawa sejumlah poster berisi antara lain audit PT RAJA di proyek pembangunan blok Rokan, usut tuntas dugaan korupsi PT SEI PGN di blok Muria U$ 70Juta, usut tuntas dugaan mal kelola Pajak PGN 3 Triliun dan usut tuntas dugaan korupsi FSRU Lampung U$ 100 juta serta ada juga poster berbunyi Pak Menteri BUMN segera pecat direksi PGN.
Bintang Pamungkas Koordinator Lapangan (Korlap) aksi IEW mengatakan, kedatangan pihaknya di kantor Menteri BUMN karena merasa prihatin dengan buruknya pengelolaan gas negara di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan banyaknya mal praktek manajemen PT PGN sehingga menimbulkan banyaknya dugaan korupsi yang terjadi dalam berbagai proyek di di PT PGN.
“Banyak dugaan KKN yang terjadi di PGN seperti di ungkap oleh berbagai media masa selama ini seperti dugaan korupsi di PT SEI PGN di lapangan kopadang Blok Muriah, mal kelola Pajak PGN 3,6 Triliun, dugaan korupsi FSRU mangkrak di Lampung U$ 100 juta dan terbaru adalah proses penunjukan PT Rukun Raharja (RAJA) Tbk dalam proyek pembangunan pipa sepanjang 352 KM di blok Rokan senilai U$ 300 juta yang perlu segera di audit ulang karena di duga bermasalah”, ujar Bintang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Menurut Bintang, pihaknya meminta menteri BUMN erick Tohir untuk memberhentikan direksi PT PGN saat ini karena di nilai tidak ‘prudent’ mengikuti arahan Erick untuk jaga akhlak serta melanggar perintah Presiden Jokowi untuk revolusi mental BUMN.
“Dalam RUPS PT PGN pada April 2021 nanti kami meminta MenBUMN untuk tidak lagi memakai tenaga direksi PT PGN saat ini. Segera berhentikan saja direksi saat ini yang telah gagal menciptakan GCG di PGN. Pekan depan kami akan kembali menagih janji ini kepada pak Menteri”, pungkas Bintang. (MARS)