SURABAYA, NUSANTARAPOS,- Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat gisi baik dalam bentuk cair maupun serbuk, dapat diminum dan memberikan efek atau pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi bersifat positif, sehingga dapat menyehatkan tubuh.
Usaha yang dikembangkan melalui berbagai varian diantaranya adalah wedang uwuh, wedang pokak, wedang coro, wedang saraba, wedang jateku, wedang bunga telang dan wedang rosella ini, menurut Ahmad Zainuddin Amd (51 tahun) bersama istrinya Sri Lestari (46) memulainya usaha saat pandemi pada bulan Desember 2019 bertempat tinggal di Jl. Raya Benowo No. 06 Surabaya.
Usaha yang dilakukan masih sangat sederhana dan membutuhkan sentuhan Team ABMAS dari UWP Mulus Sugiharto,S.Sos.,M.Si Dewi Suprobowati.S.Sos.,M.Si dan Miskan S.Sos.,M.Si ketiga dosen tersebut adalah Dosen FISIP UWP untuk jangka panjang.
Setelah itu ada pelatihan packaging terutama untuk minuman kesehatan bahan rempah – rempah yang belum dimasak seperti wedang uwuh, wedang jeruk kencur, wedang jateku, wedang bunga telang dan wedang rosella termasuk komposisi serta jumlah beratnya.
Selain pelatihan packaging , juga diberikan pelatihan pembukuan keuangan sederhana agar bisa diketahui pemasukan dan pengeluaran. Berikutnya juga ada pelatihan pemasaran online maupun offline.
Agar pendapatan bisa meningkat tidak hanya jualan di tempat saja perlu sentuhan Untuk online menggunakan aplikasi GRAB, sedangkan offline menggunakan cara penyajian saat pembelian di tempat.
Guna meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap penjualan minuman kesehatan ini perlu kiranya pengurusan BPOM minuman kesehatan tersebut agar konsumen lebih yakin untuk mengkonsumsinya. Selain itu tempat memasak minuman kesehatan tersebut harus menggunakan panci stainless agar lebih higienis dan jumlah produknya lebih banyak.
Disaat pandemi ini ternyata usahanya membawa berkah drngan penghasilan dalam sehari berkisar antara 800-900 ribu rupiah dan jauh sebelum masa pandemic yang hanya sekitar 500 ribu saja sehari.
Banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan pada saat pandemi ini membuat peningkatan pendapatan minuman kesehatan tersebut. Disamping minuman yang sudah jadi juga banyak masyarakat yang membeli minuman yang dimasak sendiri dalam bentuk rempah-rempah yang sudah di packing.
Sekalipun pada saat PPKM darurat jam penjualan terbatas , masih membuat penjualan minuman ini kewalahan untuk melayani pembeli.Karena pembelian masyarakat meningkat dratis untuk minuman kesehatan ini tutur ibu sri lestari yang tiap hari tdk pernah henti dari pagi hingga siang menimbang rempah -rempah sesuai masing -masing minuman disertai dengn racikannya dan kemudian di jual sore hari mulai pukul 16.00 – 20.00 menyesuaikan aturan PPKM yang ditentukan oleh Pemerintah.
Namun demikian, team ABMAS masih melakukan evaluasi dan pendampingan terhadap mitra dalam waktu 1 minggu sekali sambil menunggu proses kepengurusan BPOM .