Kasus Covid-19 Tinggi, Dinkes Trengggalek Jamin Stok Oksigen Tidak Sampai Kosong

Petugas saat menerima kedatangan pasokan oksigen di RSUD dr. Soedomo Trengggalek

TRENGGALEK,NUSANTARAPOS, – Kebutuhan stok oksigen di Trengggalek masih tinggi, dengan terus bertambahnya pasien Covid-19 mengakibatkan stok oksigen sempat kritis beberapa jam.

Saat ini tercatat ada 552 pasien positif aktif Covid-19, dengan jumlah tersebut stok oksigen harus tersedia, sebab tidak menutup kemungkinan saturasi oksigen beberapa pasien menurun secara drastis.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinkesdalduk KB M. Rofiq Hindiono menuturkan kendati kebutuhan oksigen masih banyak, pihaknya menjamin tidak sampai kekurangan.

Memang beberapa waktu lalu ketika kasus Covid-19 tinggi, terjadi fase kritis akan ketersediaan oksigen. Baik di RSDC maupun di Puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.

“Jadi sejumlah faskes sempat kelabakan memenuhi pasokan oksigen bagi para pasien,” ungkap Rofiq, Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, terlebih pada saat yang bersamaan banyak pasien rujukan yang tidak dapat dirujuk, akibat rumah sakit yang mengalami over kapasitas.

Namun hal tersebut bisa dilayani dengan berbagai tindakan, hingga kondisi tersebut tidak berlanjur berhari-hari. Jadi jika terjadi kekosongan tabung, tidak sampai sehari, hitungannya jam, sehingga pasien bisa terlayani.

“Sebab sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 tersebut, sejumlah faskes mendapatkan gelontorkan bantuan oksigen dari berbagai kalangan, mulai dari polisi, TNI, hingga instansi swasta lainnya,” ungkapnya.

Jadi bantuan-bantuan tersebut cukup bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan oksigen para pasien Covid-19. Sedangkan saat ini pihaknya juga mendapatkan sokongan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

Kepastian tersebut didapat, setelah tim dari pemprov, melakukan pemantauan di sejumlah RSDC di Trenggalek.
Selain itu, dunkesdalduk KB juga mendapatkan bantuan gas oksigen kaleng, peralatan oximeter dan peralatan pendukung lainnya dari salah satu perusahaan BUMN.

“Bantuan itu digelontorkan untuk dua yaitu Puskesmas Bendungan dan Rejowinangun,” ucapnya.

Masih menurut Rofiq, bantuan tersebut sangat penting, seperti oximeter dinilai sangat berguna dan efisien untuk pemantauan saturasi oksigen pasien. Sehingga jika terjadi kondisi penurunan saturasi oksigen bisa segera diambil tindakan medis.

“Oksigen kaleng, manfaatnya sama seperti oksigen tabung, namun kapasitasnya kecil sehingga bisa dimanfaatkan untuk kondisi darurat,” pungkas Rofiq. (RUDY)