TRENGGALEK,NUSANTARAPOS,- Komisi II DPRD Trenggalek menyarankan kepada eksekutif pada tahun 2022 agar menambah anggaran pada bantuan tidak terduga (BTT) untuk penanganan wabah Covid-19.
Hal itu disampaikan Pranoto usai memimpin rapat bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda). Dalam kegiatan tahun depan pihaknya berharap pemenuhan anggaran penanganan Covid-19 memang terjaga.
“Kami meminta kepada Pemkab untuk menambahkan nominal anggaran BTT,” kata Pranoto, Kamis (26/8/2021).
Hal itu dimaksudkan karena kebutuhan penanganan wabah pandemi Covid – 19 saat ini belum mencukupi. Sehingga bisa dilakukan untuk menutupi dan mencukupi kebutuhan yang mendesak atau mendadak.
Pihaknya juga berharap Pemkab fokus pada pembangunan skala prioritas tak terkecuali penanganan pandemi wabah Covid-19, karena dalam pembahasan KUA – PPAS ini pihaknya juga meminta agar OPD bisa bersinergi dalam merencanakan kegiatan.
“OPD tidak boleh memiliki ego sektoral dalam dalam merusmuskan perencanaan pembangunan,” pintanya.
Menurutnya, anggaran BTT pada tahun 2021 Rp 23 milyar. Ini berdasarkan dari laporan Bakeuda dan diperkirakan akan habis pada akhir tahun. Dari data yang disediakan itu dirasa masih kurang cukup.
Oleh karena itu perlu ada penambahan anggaran guna mengatisipasi terjadinya refocusing anggaran pada tahun 2022. Jika tahun ini Rp 23 milyar dirasa kurang maka tahun 2022 perlu adanya penambahan sekitar Rp 2 milyar.
“Kami masih berharap agar APBD Tahun Anggaran 2022 tetap fokus pada penanganan Covid-19,” pungkasnya.