NusantaraPos – Keberadaan dan kemajuan Indonesia tergantung pada generasi muda bangsa. Di era yang penuh tantangan, tekanan sosial budaya global dan persaingan ekonomi, generasi muda harus mempersiapkan dan membekali diri untuk kemajuan bangsa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, dihadapan peserta upacara Sumpah Pemuda ke 89 dan acara puncak Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan tahun 2017 menegaskan pemuda-pemudi Indonesia, sebutnya, kini memasuki era yang penuh tantangan, persaingan ekonomi, tekanan sosial budaya global, jaman yang menuntut pemuda-pemudi Indonesia semakin tangguh untuk menghadapi kemajuan jaman.
Menko PMK berharap, pemuda-pemudi Indonesia mau mempersiapkan diri dengan kegiatan yang dapat membekali diri untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. “Marilah, pemuda-pemudi Indonesia, dengan semangat dan Api Ikrar Sumpah Pemuda, membangun jiwa dan badannya untuk mengambil peran dan tanggung jawab membangun kemajuan Indonesia yang bersatu. Kita tidak sama, tetapi kita bergotong royong dalam membangun Rumah Indonesia yang sejahtera, berkemajuan, dan berkebudayaan,” tegasnya seperti dikutip Press Release yang diterima Nusantara Pos, Sabtu (28/10/2017).
Apalagi menurutnya tema hari Sumpah Pemuda pada tahun ini adalah “Kita Tidak Sama, Kita Kerja Bersama”.
Terkait dengan acara puncak Ekspedisi NKRI Koridor Papua Selatan tahun 2017 yang berbarengan dengan peringatan Sumpah Pemuda, Menko PMK menjelaskan, Ekspedisi NKRI Koridor Papua Selatan, telah menjangkau dan menyapa masyarakat yang berada di Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digul, dan Asmat. Serta juga menjangkau dan menyapa masyarakat yang berada di Kabupaten Muna, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru.
“Sambutan, kehangatan, dan gotong royong yang dirasakan bersama antara peserta dan masyarakat setempat, selama kegiatan Ekspedisi NKRI, merupakan jalinan rasa yang dapat membangun dan memperkuat kebangsaan Indonesia,” katanya.
Di kesempatan itu pula, Menko PMK sempat memberikan bantuan 190 unit rumah swadaya yang secara simbolis diterima oleh dua orang, Alat Permainan Edukatif (APE) untuk PAUD Harapan Papua dan TK Tunas Melati, 2 unit Mobil Penanggulangan Bencana untuk BPBD Merauke, 20 buah kompor biomassa, perlengkapan ibadah kepada pemuka agama dan tokoh masyarakat serta 1.289 sertifikat akte kelahiran. Termasuk menyerahkan secara simbolis Program Keluarga Harapan (PKH) kepada dua orang masyarakat. Sebagai informasi total PKH untuk Kabupaten Merauke sebanyak 3840 ribu keluarga penerima manfaat dengan nominal Rp 931 juta.
Turut mendampingi Menko PMK, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri PPA Yohana Yambise, Kepala BNPB Willem Rampangiley dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Madsuni. (*)