Probolinggo nusantarapos”Rabu 26/1/2022 ratusan warga dan ulu ulu banyu dari beberapa desa di kecamatan pakuniran yaitu desa pakuniran,sogaan,sumber kembar dan Glagah turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dengan mendemo tambang galian C yang berlokasi di aliran sungai pancar glagas desa pakuniran.warga beberapa desa yang di wadahi forum komunikasi masyarakat kecamatan pakuniran(FKMKP) menuntut perbaikan tanggul dan penutupan aktifitas tambang sampai tuntutan belom di kabulkan sama pihak pengelola tambang.
Dari lokasi aksi demo yang di kawal langsung oleh Muspika kec.pakuniran dan pihak pengamanan polres Probolinggo dan Polsek pakuniran berjalan tertib dan kondusif sampai pihak pendemo dan pihak pengelola tambang melakukan mediasi di pendopo kecamatan pakuniran.”kami akan memberikan fasilitas bagi kedua belah pihak dan semoga menghasilkan kesepakatan bersama tuturnya camat kecamatan pakuniran Imron rosyadi SP.MM saat membuka forum mediasi.
Sementara Suhartono selaku korlap dari Aksi Demo menyampaikan aksi ini murni dari aspirasi masyarakat,karena masyakarat khususnya para Petani di dari empat Desa ini sangat membutuhkan air untuk mengaliri sawah mereka dengan air.sekarang sudah memasuki mau berbuahnya tanaman padinya otomatis kalau kekurangan air maka Petani dipastikan akan gagal Panen, sebelum itu terjadi maka kami mencegahnya dulu dengan melakukan aksi demo dengan tuntutan pembuatan tanggul itu.jelasnya kepada kami Nusantarapos”
Dilanjutkan oleh Suhartono.
“Kebutuhan dari Petani itu sendiri sangat luas menurut kami.bayangkan ada 294 Hektar Sawah nanti yang akan Gagal Panen kalau sampai kekurangan air,dengan perincian Sogaan 179 Hektar, Sumber Kembar 67 Hektar, Pakuniran 31 Hektar dan Desa Glagah 17 hektar.” Tandasnya
Di satu sisi pihak dari ulu-ulu Banyu juga mengungkapkan di forum mediasi tersebut.
“Saya minta pengelola Tambang kabulkan permintaan kami.yaitu lakukan perbaikan tanggul dengan dikasih Gronjong dan 100 meter dari tanggul tidak ada aktifitas Penambangan.dan setelah tanggul diperbaiki maka kami akan membuka penutupan aktifitas Penambangannya”.ujar Asral ulu-ulu Banyu Desa Sumber Kembar.
Dilain pihak Suwadi yang mewakili dari forum komunikasi masyarakat Kecamatan Pakuniran,(FKMKP) menyampaikan.”kami kometmen akan mengawal ulu ulu banyu dan Petani sampai pihak dari pengelola tambang mengabulkan tuntutan kami dan menghasilkan kesepakatan bersama sesuai tuntutan dari warga yang ikut demo yang mayoritas adalah para petani dari 4 Desa tersebut.jelas tuturnya ke kami awak media Nusantarapos”
“Pokoknya tambang jangan dibuka sampai tuntutan kami dikabulkan.simple kok tuntutan kami,perbaiki tanggul itu setelah itu lakukan Penambangan lagi.dan setelah diperbaiki jangan sampai 100 meter dari tanggul dilakukan pengerukan dan aktifitas Penambangan.”Tandas pak abu bakar salah satu ulu-ulu Banyu Sumber Kembar.
“Saya berterima kasih kepada pihak Kepolisian dan Muspika Kecamatan Pakuniran sudah mengawal dan memberikan fasilitas kepada warga saya.”ujar Arik kushendriyanto Kepala Desa Sumber kembar, yang memang sengaja mengawal warganya di lokasi demo.
Ini bentuk tanggung jawab mas”.
Saya akan bapaknya mereka di desa.jadi saya punya kewajiban untuk memastikan tuntutan warga saya dikabulkan.dan Alhamdulillah pihak Pengelola Tambang menyetujui tuntutan warga saya.tambahnya kepada kami wartawan Nusantarapos.”Pungkas.( Pur& AdL)