TRENGGALEK,NUSANTARAPOS, – Jalan raya nasional Trengggalek – Ponorogo tepatnya di kilometer 16-18 sempat mengalami penutupan sementara. Hal itu dikarenakan terjadi tanah longsor yang menutupi jalan akibat hujan lebat beberapa hari terakhir.
Untuk memastikan kondisi dan situasi di lokasi tanah longsor, Pj. Sekda Trenggalek, Dr. Andriyanto pagi tadi langsung sigap dengan meninjau lokasi bencana. Peninjauan didampingi oleh Camat Tugu dan BPBD Trenggalek, Jawa Timur.
“Pagi tadi saya telah melihat langsung kondisi longsor di KM 16 dan 18 yang konon katanya menjadi langganan longsor,” tutur Andriyanto kepada awak media, Selasa (15/2/2022).
Disampaikan Andriyanto, kedatangannya ini tentunya diharapkan bisa mencari solusi penanganan yang tepat sehingga langganan losor ketika musim hujan bisa teratasi. Memang sebelumnya ada laporan masuk terkait kejadian longsor ini.
Dengan masuknya laporan itu pihaknya sebagai perwakilan dari pemerintah untuk mengabaikan kejadian ini. Pemerintah daerah dan negara harus hadir disaat ada kejadian dimana masyarakat yang menjadi korbannya.
“Alhasil tadi saya juga sudah berdiskusi dengan Camat, BPBD Kabupaten Trenggalek untuk mencari bagaimana solusi,” katanya.
Saat ini pihaknya masih mencoba untuk mencari beberapa solusi, mudah-mudahan bisa segera teratasi. Bencana longsor ini memang sering terjadi dan tentunya menunggu bencana itu sesuatu yang tidak pas dan bencana itu perlu dimitigasi dan dicegah bukan ditunggu.
Apalagi jika dilihat memang struktur tanah di Kabupaten Trenggalek ini banyak tebing yang potensi untuk longsor. Terus juga ada informasi tanaman tegakan Sengon Buto, yang awam melihat itu akarnya tidak sampai kedalam.
Kemudian penyerapan airnya juga kurang, serta manfaat kayunya juga tidak bagus. Malah justru informasinya akarnya ini naik, tidak masuk ke dalam tanah.
“Masalah itu sangat menjadi perhatian, apalagi jumlahnya ratusan ribu batang. Sehingga kami akan mencari perguruan tinggi yang barang kali bisa meneliti keberadaan tumbuhannya,” tutur Andriyanto.
Dalam penanganan sementara Andriyanto menerangkan bahwa untuk berikutnya sementara memang perlu dibuat tebing. Memang tebing itu akan bisa mengatasi bencana longsor di areal rawan 1 dengan panjang 1 hingga 2 km.
Mungkin nanti akan di soundingkan kepusat, karena ini jalan nasional sehingga bisa segera dibangun itu. Karena kalau tidak ini bisa menjadi bom waktu dan larinya bisa ke arah nyawa.
Sementara Camat Tugu, Budianto menambahkan kejadian longsor di daerahnya itu terjadi pada Senin (14/2) dini hari. Sempat kejadian longsor ini melumpuhkan jalur nasional yang menghubungkan 2 kabupaten di Jawa Timur ini.
“Setelah beberapa jam petugas gabungan berjibaku menyingkirkan material longsor, jalur ini akhirnya berhasil dipulihkan,” tandasnya.