BANYUWANGI, NUSANTARAPOS – Tabayun antara pengurus yayasan dan masyarakat yang bertempat di masjid Baitunnajah pada rabu malam (18/5/22) berakhir damai dan semua pihak siap bekerjasama.
Pertemuan tersebut sebagai bentuk tabayun terkait berdirinya yayasan masjid Baitun Najah yang ada di Dusun Susukan Kidul Desa Gladag Kecamatan Rogojampi Banyuwangi, supaya di belakang hari tidak ada fitnah yang bermunculan.
Dari penjelasan dalam pertemuan yang ada di serambi masjid tersebut, Sunaryo selaku perwakilan masyarakat Dusun Susukan Kidul menyampaikan, “Saya mengharapkan bisa berkomunikasi inten dengan pengurus yayasan sebagai jembatan informasi kepada masyarakat mengingat yayasan ini didirikan di masjid milik kampung, ” ujarnya.
“Dampak dari struktur yayasan yang tidak tersosialisasikan dikawatirkan bermasalah dikemudian hari. Dengan tabayun seperti ini kan enak masyarakat semua bisa mengetahui dan bisa saling bantu kedepannya,” lanjutnya.
Di saat bersamaan, Bahrul Lutfi selaku ketua yayasan pendidikan sosial keagamaan masjid Baitun Najah juga menyatakan dalam forum musyawarah klarifikasi bahwa surat lembaga yang dia buat merupakan hasil copy paste, dan dia lupa mengedit dengan nomor rekening yayasan mesjid Baitun Najah.
“Saya memang ada kesalahan copy paste contoh surat lembaga saya lupa ganti nomer rekeningnya, sehingga nama yayasan masjid sini tapi rekeningnya yayasan SMK. Tapi hal itu bukan kesengajaan dan akan direvisi karena info bantuan dari bupati 1,5 Milyar sudah telat, maka proposal ini pun kami batalkan tidak dilanjut,” terang Bahrul.
Hadir pula H. Nanang selaku pembina yayasan tempat Lutfi bekerja. Dia ingin masalah ini diselesaikan dengan musyawarah dan saling bermaafan.
“Iya, memang hanya salah copy paste saja dan salah faham, masalah ini dibesarkan juga bisa, dikecilkan juga bisa. Tapi semua sesuai sudut pandang, intinya semua pihak berniatan untuk kebaikan, apalagi kita adalah sama-sama warga Nahdiyin jadi sudah jadi tradisi kita musyawarah mufakat dan saling memaafkan. Toh semua untuk kebaikan bersama, ” paparnya sambil diselingi istigfar dan selawatan sesekali.
Di akhir pertemuan Haidir Sidqi, Kepala Desa Gladag memberikan nasehat, “Saya harap pertemuan seperti ini sering dilakukan bukan hanya ada masalah saja, misal 2-3 bulan sekali. Harapannya banyak hal bisa dikomunikasikan. Pihak-pihak intinya berkeinginan baik, dan memang administrasi penting agar tidak ada masalah masalah dikemudian hari,” jelasnya.
Acara ditutup dengan doa dan salaman bermaafan juga komitmen bersama keterbukaan, penambahan adendum dalam akte pendirian dan kerjasama semua pihak baik yayasan dan masyarakat. (hns)