TMMD  

TMMD Pemalang Mensejahterakan Penambang Batu Namun Harus Perhatikan EIA

Pemalang – Berkah adanya pembangunan infrastruktur di Desa Jatiroyom Kecamatan Bodeh mulai dirasakan Tono (50) penambang batu Rt. 01 Rw. 02. Kini hasil buruan di Kali Baderan mulai laku keras terkait proyek TMMD Reguler Ke-104 Kodim 0711 Pemalang.

Ditanya tanggapan pembangunan jalan, lelaki paruh baya tersebut mengaku senang dan berterima kasih karena para tetangga dan tetangga desa akan lebih mudah berinteraksi satu sama lain. Pasalnya, selama ini mereka harus rela memutar jauh jika hendak mengunjungi kerabat antar desa maupun menghadiri undangan hajatan.

Penghasilan Tono dari menambang antara 1 juta 50 ribu sampai 1,2 juta rupiah (8 kubik) tiap satu dump truk yang dikumpulkannya dalam rentang waktu 3-4 hari atau tiap satu kubik dihargai 150 ribu rupiah. Kini mulai banyak pesanan batu dari toko material terdekat, hadirnya peluang konsumsi batu bangunan yang meningkat guna membangun fasilitas umum tersebut, mulai memicu kesejahteraan para penggiat serupa. Masyarakat lain juga mulai melirik profesi penambang ini dalam memanfaatkan potensi wilayah guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Diungkapkannya, “Untuk pembeli batu beragam, mulai warga setempat maupun dari desa dan kecamatan tetangga. Saya sangat berterima kasih karena kerabat saya di Desa Parunggalih akan segera memiliki jalan pendekat tembus ke Jatiroyom sejauh 4 kilometer atau 10 menit,”

Sementara diungkapkan Babinsa setempat, Serda Waluyo bahwa kedepan diprediksi penambangan liar akan menjamur sehingga desa perlu memperhitungkan betul dari segi Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) atau EIA (Environmental Impact Assessment).

“Jangan sampai keuntungan satu sisi malah merugikan banyak pihak, termasuk kerusakan lingkungan sekitar DAS. Awalnya kecil-kecilan, namun jika ada pemodal/investor, lama-lama akan menghalalkan segala cara guna mengeksplorasi potensi sungai,” ungkapnya mengingatkan tentang perlunya pengawasan dan solusi segera. (Pendim Pemalang Aan).