BISNIS  

RUPS PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Setuju Bagi Dividen 193 Miliar

JAKARTA,NUSANTARAPOS,— Dalam public expose tahunan yang diadakan usai Rapat umum Pemegang saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pakuwon Jati Tbk di Hotel Sheraton Grand Jakarta, hari ini Selasa (5/7/2022).

Alexander Stefanus Ridwan Suhendra selaku Presiden Direktur dalam sambutannya memaparkan bahwa, Kita baru selesai RUPS dimana kita mengesahkan laporan tahunan dari Direksi dan Pemegang Saham serta Laporan Keuangan Tahun 2021.

“Selain itu kita juga ada RUPSLB dimana Dewan Pemegang Saham ataupun Komisaris telah berakhir ditahun 2022 ini, begitu juga dengan Dewan Direksi ada pengangkatan baru sama dengan tahun lalu untuk masa 2022-2025. Juga memutuskan pembagian deviden,” ujarnya.

Dikatakannya, Peraturan baru ada perubahan untuk Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), Kita juga ada penyesuaian untuk kode kode baku lapangan usaha Indonesia, kita sesuaikan semua dan juga ada perubahan alamat.

Dalam kesempatan tersebut, Drs Minarto selaku Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Perseroan menyampaikan bahwa RUPS telah menyetujui pembagian deviden tunai dan tahun buku 2021 sebesar Rp193 miliar, setara dengan 14 persen dari Rp1.383 miliar laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

Minarto menerangkan bahwa Dividen senilai Rp4/saham tersebut menggambarkan komimen berkelanjutan Perseroan kepada para pemegang saham PWON dan momentum kebangkitan ekonomi akibat Covid-19.

Menurutnya, selain untuk pembayaran dividen, sebesar Rp1 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan sisanya diinvestasikan kembali dalam Perseroan untuk memperkuat basis pertumbuhan pendapatan recurring maupun development Perseroan.

Dalam kesempatan tersebut Minarto memaparkan bahwa Kinerja keuangan Tahunan 2021 PT Pakuwon Jati TBK (PWON) membukukan pendapatan bersih tahunan 2021 sebesar Rp5.713 miliar, naik 43,76 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp3.977 miliar. Adapun Laba Bruto tahun ini tercatat Rp2.764 miliar, naik 42,4 persen dibanding tahun lalu Rp1.941 miliar. Informasi yang diterima media Nusantarapos.co.id setelah RUPS dan RUPSLB.

“Sedangkan EBITDA sebesar Rp2.916 miliar, naik 42,2 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2.051 miliar. Laba bersih persaham (Earning Per Share/ EPS) tumbuh 48,7 persen sebesar Rp28,71 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp19.31 miliar,” ucapnya.

“Pada tanggal 19 April 2021 Perseroan menerbitkan obligasi sebesar US$300 juta dan obhgasi tambahan pada tanggal 17 Mei 2021 sebesar US$100 juta dengan bunga 4,875 persen per tahun dengan tenor 7 tahun yang digunakan untuk pelunasan Surat Utang 2024 sebesar USS250 juta dan untuk keperluan Korporasi umum Perseroan,” ujarnya.

Dikatakannya bahwa Komposisi pendapatan tahun 2021 terdiri atas 47 persen recurring revenue dan 53 persen development revenue, konsisten dengan strategi Perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.

“Recurring revenue Perseroan tahun 2021 mencapai Rp2.698 miliar naik 17,3 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp2.300 miliar,” imbuhnya.

Lebih lanjut Minarto mengungkapkan bahwa Development revenue Perseroan tahun 2021 mencapai Rp3.016 miliar naik 79,84 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp1.677 miliar.

Berdasarkan revenue per segment kontribusi terbesar didapatkan dari retail leasing dan condominium sales masing-masing 33,8 persen dan 32,6 persen, disusul landed houses 17,9 persen, Hotel dan Serviced Apartments 8,8 persen, office leasing 4,6 persen, dan office sales 2,3 persen.

Tingkat suku bunga yang rendah dan fasilitas insentif PPN telah mendorong kenaikan marketing Perseroan tahun 2021 yang mencapai Rp1.434 miliar, tumbuh 40 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1.026 miliar. Nilai marketing sales tersebut melebihi target Perseroan tahun 2021 yang sebesar
Rp1.400 miliar. Komposisi penjualan tahun 2021 adalah landed houses 52 persen serta condomnium dan office sebesar 48 persen.

Pengeluaran belanja modal tahun 2021 yang telah dikucurkan Perseroan untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, East Coast Mansion, Pakuwon Mall phase 3 dan 4, dan Kota Kasablanka Phase 2 sebesar Rp605 miliar.

Dalam kesempatan tersebut, Wong Boon Siew Ivy selaku Director Bussines of Development
mengatakan, yang harus kita lakukan tahun ini kami diberikan informasi bahwa development kita tidak berada di satu lokasi tetapi di beberapa lokasi dan didalam dua kota. Kita punya risknya untuk pasaran maupun bangunan itu sudah di pressout. Kita punya modelport bisnisnya.

“Kita tidak konsentrasi 100 persen didalam satu bidang. Recurring itu memang kita masih punya press and bottom disaat kita punya bisnis. Development itu sampai saat ini revenue contribution saya lihat kedepannya hanya berkisar antara 30-35 persen dari total revenue,” ujarnya.

Menurut Ivy, Kita memang tetap semangat dimana produk kita defensision nya cukup kelihatan dari sisi mall kita saja dimana mall kita sukses semuanya. Condominium yang dibangun diatasnya juga harganya terjaga, operation nya juga baik dan dari sisi penyewa juga suka cari aprtment apartment yang kita bangun dari sisi development kami.

“Dari sisi landed kita juga bukan juga satu developer yang harus semua dijual dalam satu tahun. Kita biasa ambil kesimpulan setiap tahun tanah tersebut yang dibangun rumah dalam satu cluster yang berkualitas,” tuturnya.

Lebih jauh diungkapkannya, Kita waktu bangun office tujuannya bukan hanya untuk sewa tetapi sekitar 50-60 persen didalam office nya itu sudah terjual sebagai strata title office, sisanya memang ditinggal sama kita karena yang sisanya 40 persen buat kita construction cost juga balik semua. Jadi sisanya itu namanya cuan atau keuntungan kita. Kita sediakan untuk sewakan kepada multinasional company.

Quality tenance yang kita bawa itu ternyata insurance company, rata rata insurance company ternama sudah bergabung sama office kami. Dan terakhir kita juga kerjasama dengan shoppe punya platform online entertaint kita yang baru di Kota Kasablanka

Office pun sebenarnya kita itu bukan fokus, tapi mereka hanya kasih service intinya kontribusi, revenuenya tak lebih dari 6 persen dari seluruh revenue kami dalam perusahaan. Jadi fokus kita juga tidak terlalu pentingkan bagaimana pasarnya. Jelas kita juga harus ikut trend harga sewa. Kita lebih mau isi office kita daripada mempertahankan harga, jadi kita sudah sesuaikan dengan harga pasar.

Tahun ini kita sangat excited, Kita lagi fokus di Bekasi, projek kami diluar kita punya operation aset. Bisa dikata sekian lama kita tidak pernah bangun greensium project kita karena kita lihat LRT sudah mulai bangun dan kalau perekonomian sudah mulai tumbuh dan pabrik pabrik disana sudah saatnya kita akan bawa Kota Kasablanka Bekasi sekarang mulai structural construction sekitar tahun 2024 moment nya go operation, condominium selesainya tahun 2025 dan hotel akan terselsaikan tahun 2026. (Guffe).