DESA  

Reses, Anggota DPRD Tuban Disambati Petani dan Pembangunan Tanggul Sungai

Tuban, Nusantarapos – Drs. Hartomo, Mpd, Msi anggota DPRD Kabupaten Tuban melaksanakan penjaringan aspirasi masyarakat masa reses di Lingkungan 8, Dusun Plumpang, Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Tuban Sabtu (1/10) sore.

Dalam agendanya, anggota fraksi partai Golkar tersebut melakukan penampungan dan penjalinan aspirasi di daerah pemilihannya (Dapil) 2, Desa Plumpang. Sejak awal dibuka, Hartomo sudah memberikan pandangan bahwa penyusunan reses sebagai salah satu tugasnya. Sebagai wakil di dapilnya, bisa mewujudkan apa yang menjadi angan dan cita warganya.

Dijelaskannya bahwa jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) juga bagian dari mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan prmbangunan di segala bidang. Baik pembangunan fisik maupun non fisik atau program pemberdayaan. Nantinya, pemberdayaan oleh masyarakat akan diusulkan dan diajukan melalui mekanisme yang ada.

“Bisa diajukan melalui perubahan perencanaan anggaran desa, dan diajukan melalui Musrenbangdes dan dilanjutkan ke Kecamatan,” ujar Hartomo yang juga anggota Komisi 2 tersebut.

Lanjut Hartomo, dari Jasmas itu, nantinya disebut dengan undang – undang pokok pikiran DPRD. Kemudian akan dijadikan satu dan dimasukkan dalam sistem informasi daerah. Oleh pemerintah kabupaten akan dijadikan rancangan oleh Bapeda Kabupaten Tuban.

“Kalau ada usulan yg belum terealisasi maka kita akan bantu bawa. Memang tidak bisa semua kita tampung lewat DPRD, ” imbuhnya.

Disisi lain, Kepala Desa Plumpang, Tumito turut hadir dalam acara reses. Pihaknya ikut sumbangsih jalin aspirasi untuk kepentingan warganya. Disebut, bahwa program desa yang sudah terlaksana di tahun 2022 sudah sesuai dengan rencana pembangunan yang diajukan dalam RPJMdes. Bahkan program eksternal yang sudah digayuhnya juga tidak terhitung. Semisal program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS).

Di tahun ini, lanjut Tumito, pihaknya sudah mengusulkan sekitar 255 rumah kurang layak huni untuk dimasukkan falam Proposal ke dinas PUPR.

“Tahun ini sudah terealisasi sekutar 100 rumah, dan rencananya program ini keberlanjutan. Saya mohon kepada Pak Tom (Hartomo,red) untuk membantu mengawal usulan benah rumah tersebut, dan sisanya sekitar 155 belum, semoga bisa, ” usul kades.

Usulan lain lain juga datang dari perangkat desa terkait jalan usaha tani (JUT), pengairan tersier atau premier pertanian. Yang lebih ditekankan lagi tentang perolehan bahan bakar untuk hasil produknya. Para petani berharap lebih dipermudah dalam memperoleh bahan bakar jenis solar untuk pengairan sawah.

“Masalah bahan bakar memang sangat penting, dengan luasan lahan yang ada, dibutuhkan sedikitnya 5000 liter per – masa panennya, ” seru Kadus Plumpang, Parji.

Senada di sampaikan salah satu warga setempat, Khusen. Pihaknya mengusulkan adanya Tanggul Pembatas Sungai yang berada di belakang rumahnya. Sekitar 700 meter bibir sungai yang ada di jalur lingkungannya rusak akibat luapan banjir. Bahkan di titik ujung batas jembatan, terdapat kerusakan parah. Usulan lain, juga dinyanyikan tentang UMKM dan drainase lingkungan.

Usulan yang dilontarkan oleh warga semuanya ditampung dalam masa reses. Usai dibedah dan dicari faktor manfaat dan kegunannya. (Afi)