Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian akan melantik 3 Penjabat (Pj) gubernur pada tiga provinsi di Tanah Papua pada Jumat 11 November 2022 pada pukul 09.00 WIB. Pelantikan tiga pejabat gubernur itu akan dilaksanakan di Plaza Gedung A, Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara no. 7, Gambir, Jakarta Pusat.
Tiga Penjabat Gubernur yang dilantik oleh Mendagri mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) diantaranya Nikolaus Kondomo, sebagai penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Ribka Haluk sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Apolo Safanpo sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Dewan Adat Wilayah Mepago Provinsi Papua Tengah Wolter Belau mengatakan saya atas nama masyarakat Mepago yang ada di 8 kabupaten Papua Tengah, merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang mulia Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Ucapan terimakasih itu kami sampaikan karena beliau telah berkenan menetapkan 3 provinsi di Tanah Papua menjadi daerah otonomi baru (DOB).
“Kami juga merasa bersyukur karena telah ditunjuk putri terbaik untuk menjadi penjabat Gubernur Papua Tengah atas nama Ribka Haluk. Beliau adalah putri asli Papua pertama yang bisa menjadi pemimpin di tingkat provinsi, untuk itu kami merasa bersyukur dan sangat senang menerima serta akan bekerjasama Ibu Ribka,” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (11/11/2022).
Lebih lanjut Wolter menyatakan kami juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat khususnya yang ada wilayah Mepago kiranya tenang dan menerima apapun yang diputuskan oleh pemerintah pusat karena semuanya untuk kebaikan bersama. Sebelum kita menjalankan roda pemerintahan baru ini, lebih baik kita sabar dan menerima kalaupun ada yang tidak menerima itu soal biasa.
“Dengan pemerintahan baru ini ke depan kami juga bisa berharap untuk meletakkan pondasi yang bagus dibawah kepemimpinan Ibu Ribka, terlebih di dalam pemerintahannya nanti akan menghadapi 3 agenda besar nasional yakni pemilu, pilkada dan pilpres. Ini persoalan berat sehingga dibutuhkan kelompokan dan kerjasama yang baik, jangan memandang dia perempuan ataupun laki-laki karena itu persoalan nomor dua,” katanya.
Tambah Wolter, kekompakan dan kebersamaan ini yang kita butuhkan di daerah sana. Kami juga ingin berpesan kepada Ibu Ribka, bahwa sesungguhnya Ibu harus menerima seluruh wilayah adat Mepago dan adat lainnya serta elemen masyarakat yang ada di Papua Tengah tanpa pamrih.
“Mari kita sama-sama gotong royong dari awal pemerintahan ini kita bisa bersama memiliki suatu tujuan dan keinginan untuk meletakkan pondasi yang kokoh menuju pemilihan gubernur definitif ke depan. Selama beliau menjadi penjabat, pembangunan di Papua Tengah harus segera berjalan meski dalam situasi apapun,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Wolter mengungkapkan jika 8 kabupaten yang dulu bergabung di provinsi Papua pembangunannya masih belum maksimal meskipun dipimpin oleh anak adat.”Saat masih tergabung di Papua, daerah kami masih banyak yang belum tersentuh pembangunan. Mungkin hal tersebut karena belum terbagi menjadi DOB, sehingga luas wilayah yang ada belum tertangani dengan baik,” tuturnya.
Wolter menjelaskan terlebih dana otonomi khusus (Otsus) yang diturunkan oleh pemerintah pusat belum dirasakan masyarakat kecil, sehingga terkadang pembangunan di sana dihalangi oleh sekelompok masyarakat.
“Untuk itu kami berharap dengan adanya DOB ada kekompakan dan kerjasama yang baik untuk pembangunan sehingga ke depannya bisa jauh lebih baik,” tutupnya.