BOGOR, NUSANTRAPOS – Achmad Ridwan selaku Ketua Umum Ketupay (Kemandoran Tujuh Peduli Anak Yatim dan Dhu’afa) mengajak anak yatim piatu dan dhu’aha Kemandoran Tujuh dan sekitarnya mengikuti kegiatan Pesantren Kilat (SanLat) di Pesantren Al Adzkar Bogor, Jawa Barat.
Achmad Ridwan mengatakan, Ketupay yang berdiri 2 tahun lalu telah tergabung anak yatim piatu dan dhu’afa di Kemandoran Tujuh dan sekitarnya berjumlah 20 orang. Kegiatan yang dilakukan awalnya hanya berupa santunan saja. Sekarang ada kegiatan pengajian seminggu sekali dan juga ada kegiatan pengusaha peduli sesama, pengobatan gratis yang akan di cover dari kas Ketupay, serta santunan beras. Dua tahun berjalan, kegiatan Ketupay ini bersumber dari tujuh donatur tetap dan tidak tetap yang interest melihat di medsos untuk membantu kegiatan Ketupay.
“Langkah program kedepan Ketupay adalah menekankan pendidikan sehingga menjadikan anak yang bermanfaat hingga melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kami berharap adanya donatur sehingga Ketupay ada tempat khusus untuk adik-adik yatim piatu dsn dhua’fa sehingga nantinya kita bisa membuat yayasan atas nama Ketupay. Sekarang mereka yang sekolah hingga jenjang SMA/SMK ada bantuan agar mereka terbantukan biaya pendidikannya. Setelah lulus kita akan rekrut mereka ke para donatur kita yang punya usaha,” ujarnya saay dijumpai di peantren AL Adzkar, Sabtu (31/12/2022)
Lebih lanjut Achmad Ridwan mengungkapkan,
Untuk saat ini hanya Kemandoran Tujuh dan sekitarnya yang bisa bergabung di Ketupay. Nantinya Kedepan dengan pendanaan yang sudah kuat akan melebarkan sayapnya tidak hanya di Kemandoran dan sekitarnya saja tapi juga ditempat lainnya.
Pulang dari SanLat ini, adik-adik mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan hatinya tertarik untuk masuk pesantren. Sanlat ini selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu. Saya harapkan semoga adik-adik ini dapatkan nilai-nilai agama yang lebih baik, adanya perubahan berkat ta’lim dan mempraktekkannya serta mendapatkan ilmu yang maksimal dan bermanfaat.
Kegiatan ini dengan agenda penyerahan santunan anak yatim dhua’fa, penyerahan sertifikat yang langsung di ijazahkan oleh Pimpinan Pesantren Al Adzkar Syeikh Abdurrahman Sahal yang diserahkan pada Ketua Ketupay dan peserta.
Sementara, Ustadz Djalaludin S.Pdi selaku Penasehat Ketupay mengatakan, setelah mengetahui dan mengikuti giat SanLat yang singkat dimasa libur sekolah diakhir tahun ini diharapkan ada keinginan mereka untuk mukim di pesantren. Karena kalau belajar di sekolah beda dengan di Pesantren dimana pola hidup menjadi teratur, sedikit makan, tidur dan bicara, mereka hanya belajar dan banyak ibadah.
Dengan kita beri contoh yang baik ini mungkin akan timbul keinginan langsung dari anak tanpa paksaan ini sangatlah baik kemungkinan kedepannya akan menjadi generasi penerus yang baik. Kita pun hanya bisa mendo’akan dan mendukung mereka dapat mendalami ajaran agama Islam dengan baik.
Kegiatan ini adalah perdana, semoga akan timbul keinginan anak-anak untuk jadi santri di pondok pesantren ini apa yang mereka lihat dan rasakan dengan berbaur langsung agar kelak menjadikan bekal masa depan nya di akhirat. Setelah mereka lulus dan kembali ke masyarakat, mereka bisa mengabdi ke masyarakat. Kita salurkan mereka tergantung bakatnya mereka.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Achmad Ridwan selaku Penasehat, Ustadz Djallahudin S.Pdi selaku Pembina, Nasrullah SH. MH, Dr. Andi khoyrurrafiq Sp.D, Sekretaris Triandini, Humas Nurul Fitri Anggara, Bendahara Fitriah Maharani, Istiqomatul Farida dan Dokumentasi Andini Rahmawati. (Guffe).