Putra NTT Ardy Mbalembout Dukung Frans Seda Dijadikan Pahlawan Nasional

DR (c) MM Ardy Mbalembout SH MH CLA AII Arb saat menyampaikan pandangannya terkait sosok Frans Seda yang layak untuk dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Franciscus Xaverius Seda atau yang populer disapa Frans Seda, adalah salah satu tokoh berpengaruh bagi perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Dari rekam jejaknya, dia layak dinobatkan menjadi pahlawan Nasional.

Menanggapi hal itu, putra asli Nusa Tenggara Timur (NTT) DR (c) MM Ardy Mbalembout SH MH CLA AII Arb yang pernah berinteraksi langsung dengan Frans Seda menyampaikan pandangannya. Ardy bercerita mengenai sosok pendiri Yayasan Atmajaya tersebut, dimana saat awal tahun 90an dirinya kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Atmajaya.

“Saat itu saya sering berinteraksi langsung dengan alm. Pak Frans Seda, setiap bulan sata diundang ke kantor beliau di sebuah gedung daerah Kebon Sirih berseberangan dengan Gedung Lemhanas RI untuk diberikan wejangan dan menceritakan berbagai hal tentang pengalaman hidupnya,” ujar Alumni PPRA 64 Lemhanas RI itu di Jakarta, Senin (23/1/2022).

Ardy menjelaskan beliau merupakan salah satu tokoh dibalik rancangan kurikulum & pendirian Lemhanas RI tanggal 21 Mei 1965 oleh Presiden Soekarno. Di kampus yang beliau dirikan juga menjadi salah satu pusat pergerakan aktifis mahasiswa menentang kekuasan Soeharto pada tahun 90an, saat itu saya terlibat bersama kawan-kawan dari berbagai kampus di tanah air yang sering melakukan pertemuan dan diskusi dan beberapa kali saya sering mengajak kawan-kawan untuk bersilaturahmi dengan Alm. Bapak Frans Seda.

“Banyak hal nasihat yang beliau sampaikan kepada kami anak – anak gerakan, satu hal yang saya ingat dari nasihat beliau bahwa gerakan perubahan itu akan berhasil apabila kita solid tanpa membuat sekat dalam perjuangan. Yang saya ingat ada sekitar 30an kampus baik negeri maupun swasta yang saya dan kawan – kawan rangkul untuk membuat satu simpul gerakan,” ucap Ardy alumni Fakultas Hukum Universitas Atmajaya.

Sebagai putra NTT, lanjut Mahasiswa Doktoral Hukum UNPAD itu, saya sangat mendukung penetapan Alm Frans Seda sebagai tokoh nasional, karena beliau merupakan tokoh yang melampaui sekat – sekat kelompok suku, agama, ras dan golongan. Beliau hidup dan berkontribusi secara fisik sebagai pejuang 45 saat jaman kemerdekaan dan juga di era orde lama sebagai salah satu pendiri partai Katolik yg menyokong pemerintah.

“Selain itu beliau juga merupakan orang yang mencetus lahirnya Dirjen Pajak dan Bea Cukai dibawah Kementerian Keuangan pada medio 60an. Lalu beliau pernah menjadi menteri di era orde baru, dan menjadi penasihat ekonomi di era reformasi sampai ajal menjemputnya,” ungkap Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP PD tersebut.