Yogyakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) sukses menyelenggarakan rapat pleno dengan Komisi Asia-Ikatan Notaris Internasional (Asian Affairs Commision of The International Union of Notaries/CAAs-UINL) dan seminar internasional dengan tema “Masa Depan Notaris Dalam Pembangunan Ekonomi Inklusif Untuk Koperasi Dan UMKM, Perekonomian Digital Yang Aman, Fokus Kepada Pencegahan TPPU dan Pendanaan Terorisme”. Acara tersebut dilaksanakan pada 21-22 Juli 2023 di Marriott Hotel Yogyakarta.
Ketua Umum PP INI, Yualita Widyadhari menjelaskan bahwa para peserta sangat antusias demi mengikuti acara tersebut. Terkhusus seminar internasional katanya, peserta mencapai 800 orang, yang mana target sebenarnya adalah 700 orang.
Ditambah, kata Yualita, presentasi dari berbagai negara anggota UINL dan CAAs terkait perkembangan profesi notaris di berbagai dunia tentunya bermanfaat untuk para peserta.
“Karena antusias dari rekan-rekan panitia dan peserta semua berjalan dengan lancar. Ditambah presentasi dari UINL dan CAAs tentunya sangat bermanfaat bagi rekan-rekan notaris di Indonesia,” ucap Yualita Widyadhari, di Marriott Hotel Yogyakarta, Sabtu Malam (22/7/2023).
Dirinya juga mengatakan, untuk panitia acara / Steering Committee (SC), PP INI menunjuk tiga Pengurus Wilayah (Pengwil) yakni; Pengwil Yogyakarta, Pengwil Jateng, dan Pengwil Jatim.
Yualita ingin, di era terakhir kepengurusannya dapat memberi sesuatu yang bermanfaat untuk anggota. Dan sengaja menunjuk banyak panitia yang terlibat agar memberikan hasil yang maksimal. “Tujuannya untuk memberikan yang terbaik bagi anggota dan Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP INI, Tri Firdaus Akbarsyah menerangkan untuk tuan rumah CAAs dan kepemimpinan selanjutnya adalah negara Uzbekistan.
Untuk seminar internasional sendiri, katanya adalah demi memperkuat pengetahuan dalam dunia kenotariatan, yang sekarang ini banyak sekali perkembangan contohnya mengenai Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ).
Dengan adanya seminar internasional ini, menurut Tri, bertujuan untuk mendorong Indonesia menjadi anggota FATF. Karena, sudah menjadi kewajiban di Indonesia dan diluar negeri untuk mendukung pencegahan TPPU dan pendanaan terorisme.
“Ini merupakan langkah maju dari organisasi, dan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pencegahan TPPU serta pendanaan terorisme. Dengan adanya seminar internasional ini kita bisa merekomendasikan Indonesia masuk menjadi anggota FATF,” tegasnya.
Ditempat yang sama juga, Ketua OC acara tersebut, Agung mengungkapkan acara rapat pleno dan seminar internasional berjalan dengan baik dan lancar, karena PP INI menunjuk langsung 3 Pengwil sebagai panitia.
“Kami berterimakasih telah diberikan kepercayaan oleh PP. Semua kegiatan ini sangat bermanfaat untuk semua anggota. Dan kedepannya kita akan membuat acara yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Dengan hadirnya pembicara internasional seperti dari negara Prancis dan Hungaria, menurut anggota DKP PP INI, Pieter Latumeten merupakan ilmu pengetahuan mengenai perkembangan kenotariatan di luar negeri.
“Kita tidak bisa mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan kenotariatan di negara mereka masing-masing tanpa mengundang mereka kemari. Ini perlu, kita tidak bisa menyembunyikan diri. Kalau melihat secara global kita harus ubah UU Jabatan Notaris dalam menyesuaikan dan menyelaraskan perkembangan teknologi saat ini,” terang Pieter.
Dia menambahkan, dengan mengundang perwakilan notaris dari negara-negara Asia dan Eropa adalah sesuatu yang berhasil diselenggarakan oleh PP INI. Dan, katanya ilmu pengetahuan yang mereka paparkan mengenai dunia kenotariatan di negaranya tentunya tidak mungkin bisa didapatkan di Universitas.
“Kita bisa mengundang negara-negara Asia dan Eropa, yang tidak mungkin ilmu kenotariatan yang diterapkan di negara mereka bisa didapatkan di bangku kuliahan,” pungkasnya .