PACITAN,NUSANTARAPOS,- Pagi ini, Danramil 0801/08 Tulakan Kodim 0801/Pacitan Letda Inf Triyoko menghadiri kegiatan pelatihan kader kesehatan jiwa yang digelar oleh Dinas kesehatan Kab. Pacitan, bertempat di Kec. Tulakan, Kab. Pacitan, Kamis (07/09/2023).
Kader kesehatan jiwa (KKJ) merupakan salah satu peran serta masyarakat untuk ikut membantu tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan terhadap penderita/orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di wilayah.
Dalam pengarahannya, Dinas Kesehatan Kab. Pacitan menjelaskan, bahwa Gangguan jiwa (Skizofrenia) adalah gangguan otak yang mempengaruhi seseorang dalam berfikir, bahasa, emosi, perilaku sosial, dan kemampuan untuk menerima realita dengan benar
“Orang dengan gangguan jiwa akan mengalami gangguan dalam kemandiriannya untuk menjalankan fungsi sehari-hari, merawat diri, bekerja, dan lainnya. Sehingga penyakit ini akan memberikan dampak buruk bagi individu, keluarga dan masyarakat”, kata Andy saat memberikan pelatihan.
Penanganan penderita ODGJ tidak hanya dilakukan oleh keluarga saja, namun diharapkan masyarakat juga ikut membantu. Penanganan dengan melibatkan masyarakat akan menjadikan penderita ODGJ merasa diterima kembali di masyarakat (tidak diskriminasi)
“Melalui pelatihan ini nantinya, para kader diharapkan bisa membantu mengidentifikasi dan melaporkan kejadian di tengah masyarakat terutama penemuan kasus gangguan jiwa, untuk dirujuk kepada layanan kesehatan (puskesmas)”, ujarnya.
Lebih dari itu, Ia juga mengajak kepada para kader untuk memberi motivasi dan semangat kepada penderita ODGJ dan keluarga tentang kepatuhan dalam berobat ataupun kontrol.
“Kita bisa berikan informasi bahwa pengobatan ODGJ juga bisa di puskesmas dan tidak mahal. Kemudian, diharapkan para kader nantinya dapat mendorong masyarakat untuk merubah stigma negatif terhadap penderita ODGJ”, jelasnya.
Sementara itu, Danramil 0801/08 Tulakan meminta kepada para kader kesehatan jiwa agar mencermati dan memahami apa yang telah disampaikan oleh narasumber, sehingga bermanfaat dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
“Kami akan berkoordinasi dengan puskesmas dan selalu siap kapan saja membantu apabila dibutuhkan, untuk melakukan pendampingan dalam menangani penderita ODGJ”, ungkapnya.