Bogor, Nusantarapos.co.id – Meski Indonesia telah 78 tahun merdeka, namun sepertinya keluarga dari ibu Dede Mulyani warga kampung Benteng rt 01 rw 01 desa Tugu Jaya kecamatan Cigombong kabupaten Bogor belum bisa menikmati kemerdekaan ekonomi yang saat ini tengah digaungkan pemerintah.
Istri dari bapak Ade yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian cetak batako ini harus menahan pilu yang mendalam. Dengan kondisi ekonomi yang dibilang jauh dari layak, ibu Dede tetap berusaha keras menjalani hidup dengan uang upah kerja suami yang pas-pasan.
Ibu Dede beserta keluarga dan orangtuanya tinggal di rumah berukuran 69 meter persegi ini, dalam menjalani hidup penuh keprihatinan. Betapa tidak, selain dirinya yang harus hidup serba kekurangan, ibu Dede juga harus mengurusi ibunya yang juga tinggal bersama keluarganya.
Rumah yang dibilang jauh dari layak itu, hanya berlapiskan tumpukan batako, beralas dempulan semen, ibu Dede menjalani hari-harinya bersama keluarga penuh dengan kekurangan. Hal itu bisa dilihat dari lokasi jamban yang ada di sebelah kasur orangtuanya ibu Dedeh berjarak setengah meter tanpa ada pembatas tembok yang layak. Yang ada hanyalah triplek setengah meter sebagi batasnya. ” Jadi kalo ada yang buang air besar, aromanya bisa terhirup ibu saya yang ada disebelahnya,” ujar ibu Dede bersedih.
Ibu Dede juga mengaku, jika setiap hujan turun di kabupaten Bogor. Rumah banyak kemasukan air hujan akibat banyak atap rumahnya yang bocor.
“Mau nangis rasanya, kondisi serba susah begini, ditambah atap rumah banyak yang bocor , keuangan bapaknya juga Senin-Kamis ditambah kalo pas anak-anak lagi laper beras habis. Rasanya mau minta tolong Tetangga khawatir gak dikabulkan sama tetangga,” kata ibu dari 3 anak yang masih kecil-kecil yang duduk dilantai adukan semen, (10/11).
“Saya hanya bisa berharap, adanya bantuan dari pemerintah untuk keluarga saya. Apalagi dengan kondisi ekonomi yang kami alami saat ini semua serba pas-pasan. Kadang saya untuk mencukupi beras yang ada, saya buat bubur. Biar beras 5 liter bisa cukup untuk dua Minggu,” ujarnya sedih.