PACITAN,NUSANTARAPOS,- Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan yang dinilai masyarakat menurun, mendapat sorotan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Pacitan.
Awalnya, GMNI menginformasikan seruan aksi, namun berubah menjadi audensi antara GMNI dengan RSUD dr. Darsono Pacitan.
Adapun audensi tersebut, pihak GMNI menyatakan pelayanan pihak rumah sakit kepada pasien kurang, seperti dengan pasien pengguna BPJS dengan biaya mandiri.
Dalam sambutannya, Kepala Tata Usaha RS, dr. Darsono Pacitan yang mewakili Direktur, dr. Johan Tri Putranto, Jumat (15/12/23) mengatakan, “RSUD ini merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Pacitan sejak tahun 1979 dan sudah hampir 45 tahun melayani masyarakat. RS ini adalah milik masyarakat Kabupaten Pacitan. Kami pegawai hanaya menerima amanah dari Pak Bupati untuk mencapai terbaik. Untuk mencapai terbaik ini tidak mudah dan butuh dukungan dari elemen masyarakat dan berbagai pihak.”
Sementara mengenai masalah yang timbul dalam mendiagnosa pasien yang salah, Johan menjelaskan bahwa diagnosa tersebut dimualai dari perutkanan, usus buntu, kalau perempuan dari saluran kencing. “Ketika ada rujukan kita pastinada diagnosa utama dan oendukung. Dan harapan kita juga nanti dokter penanggungjawab selalu mengikuti dan mempelajari tekhnologi sehingga diagnose akan lebih tepat lagi,” sambungnya.
Begitu juga terkait pelayanan baik antara pengguna BPJS dan mandiri, dr. Johan menjelaskan ada 3 kelas BPJS diantaranya aparatur negara, pekerja dan juga umum sehingga dalam pelayanannya juga harus sesuai dengan kriteria pemakai BPJS.
“Pasti kami memberikan pelayanan terbaik sesuai haknya,” jelasnya.
dr Johan, Kepala Bidang Tata Usaha dr. Darsono menjelaskan bahwa ada 3 kelas BPJS, baik jelas aparatur negara, pekerja, umum. “Pasti kami memberikan pelayanan terbaik sesuai haknya,” katanya.
Sementara itu, Ketua GMNI Pacitan, Muhammad Tonis Dzikrullah berharap permasalahan yang ada di rumah sakit dr. Darsono Pacitan terutama dalam pelayanan terhadap psien ini berharap ke depan dapat diperbaiki dengan baik karena RS Pacitan merupakn omset bagi daerah.
“Kami berharap RSUD Pacitan lebih humanis. Kesembuhan pasien bukan hanya sembuh dari obat tapi juga pelayanan yang ramah,” pungkasnya. (Joko)