Jakarta, NUSANATARAPOS.CO.ID – Sejatinya menikmati udara dan lingkungan bersih adalah hak semua warga negara, namun karena adanya industri sering kali mengganggu lingkungan bersih tersebut. Begitupun yang dialami warga di jalan Manyar RW 015 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, yang mengeluhkan adanya asap yang keluar dari pengelolaan pabrik aluminium di sekitar.
Meskipun pabrik tersebut telah ditutup oleh Walikota Jakarta Barat beberapa waktu lalu, namun ternyata diketahui telah beroperasi kembali sehingga warga yang ada sekitar merasa terganggu dengan adanya asap yang keluar dari pabrik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan Forum Komunikasi Antar Media (FORKAM) Harry Amiruddin menyesalkan dengan beroperasinya kembali pabrik yang telah mengganggu kenyamanan warga. Pasalnya dari pabrik aluminium itu keluar asap yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
“Terlebih pabrik tersebut pernah ditutup, tapi kenapa sekarang beroperasi kembali. Sehingga kami menduga ada oknum instansi terkait yang membekingi tempat pengelolaan aluminium tersebut,” katanya kepada awak di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Lebih lanjut Harry mengatakan ini merupakan tanggung jawab Asep Kuswara selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Edy Mulyanto Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Wukir Prabowo Camat Kalideres, Dwi Lurah Tegal Alur dan RW 015 . Hal ini tak bisa dibiarkan, yang pasti pabrik pengelola alumunium harus ditutup kembali karena meresahkan warga dan dikuatirkan akan berdampak pada kesehatan.
“Jika ada oknum yang terlibat dalam persoalan ini, kami akan laporkan kepada Pj Gubernur, DPRD DKI Jakarta, Inspektorat dan Kejaksaan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Karena bagaimana pun pemerintah harus melindungi masyarakat, jangan membiarkan oknum-oknum yang tak bertanggungjawab membekingi pengusaha yang merugikan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Terlebih, tambah Harry, kami mendapatkan laporan warga sekitar yang sangat terganggu. Sehingga kami mendesak kepada instansi terkait untuk menutup kembali pabrik pengelolaan aluminium tersebut.
“Kami di sini bicara untuk keselamatan lingkungan dan nyawa warga setempat. Sehingga kami akan terus memantau sampai pabrik tersebut benar-benar ditutup kembali,” tegasnya.