BERITA  

Mentan Amran Ajak Petani Kalteng Percepat Optimasi Jahan dan Pompanisasi

PALANGKARAYA,NUSANTARAPOS, – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengajak para petani di Kalimantan Tengah untuk mempercepat optimasi lahan dan program pompanisasi. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menghadapi dampak perubahan iklim.

Optimasi lahan bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas sawah yang sudah ada. Pompanisasi, khususnya di sawah tadah hujan, diharapkan dapat memanfaatkan potensi lahan di provinsi tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk segera memanfaatkan bantuan pada program Optimasi Lahan (Opla) sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produksi nasional.

Mentan Amran mengharapkan bantuan yang diberikan pemerintah mampu menjadikan Kalimantan sebagai penjaga pangan Indonesia.

“Bantuan yang kami serahkan ini kurang lebih Rp.500 miliar atau setengah triliun rupiah. Dan ini mungkin terbesar kedua atau ketiga se-Indonesia. Karena itu, kami sangat mengharapkan seluruh pompa untuk Opla ini segera dipasang dan dikerjakan secepatnya,” ujar Mentan Amran saat memimpin apel siaga alsintan di Korem 102 Panju Panjang, Palangkaraya, Kalteng, dalam siaran resminya yang diterima media, Sabtu (16/6/2024).

Mentan Amran lebih lanjut mengatakan Kalteng memiliki potensi produksi yang sangat tinggi dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Apalagi, lahan pertanian di sana masih sangat luas dengan rata-rata indeks pertanaman yang baru satu kali dalam setahun.

Menurut Mentan Amran, Indonesia sudah memiliki pasokan pupuk yang cukup berkat bantuan Presiden Joko Widodo yang menambah alokasi pupuk bersubsidi hingga 100 persen. Kini, para petani tinggal melakukan percepatan tanam dan kembali bertempur dengan target produksi nasional.

“Kalau Opla ini selesai dalam waktu cepat, maksimal 2-3 bulan, kami akan menambah bantuan untuk Kalteng ini. Alhamdulillah untuk kebutuhan pupuk sudah ditambah dua kali lipat oleh Bapak Presiden, nilainya Rp28 triliun se-Indonesia, termasuk Kalteng. Beliau sangat peduli dengan kita, Bapak Presiden sangat peduli dengan kita,” ucapnya.

Mengenai hal ini, Mentan Amran mengaku bersyukur karena capaian Opla di Kalteng termasuk yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan daerah lain. Kalteng bahkan termasuk wilayah subur yang bisa menjadi contoh pertanaman terbaik di seluruh Indonesia.

“Saya bangga karena capaiannya cukup maju dibanding dengan provinsi lain dan perkembangan program Opla terbaik seluruh Indonesia. Saat ini Opla di Kalteng mencapai 25 ribu hektare. Jadi kami apresiasi dan saya yakin kalteng menjadi bagian lumbung pangan Indonesia. Kalau ini semua berjalan lancar, kami siapkan cetak sawah 500 ribu hektare di Kalteng,” ujarnya.

Sebagai informasi, bantuan pompa yang diberikan Kementan untuk Provinsi Kalteng pada tahun 2024 ini sebanyak 67 unit atau setara dengan Rp.2,06 miliar. Selain itu, ada juga bantuan traktor roda 4 sebanyak 10 unit atau setara dengan Rp.3,8 miliar dan bantuan traktor roda dua sebanyak 68 unit atau setara dengan Rp.2,17 miliar.

Sementara untuk potensi luas sawah tadah hujan di sana mencapai kurang lebih 35.093 hektare dengan pemanfaatan pompa eksisting sebanyak 884 unit pada periode 2019-2024. Ratusan pompa tersebut terbukti mampu melayani pengairan lahan coverage area seluas 16.770 hektare dengan perubahan Indeks pertanaman dari IP100 ke IP300. (Guffe).