Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) dibawah pimpinan Tri Firdaus Akbarsyah sebagai Ketum dan Sekum Agung Iriantoro mengadakan syukuran untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Notaris Indonesia yang ke 116. Peringatan HUT itu dilakukan dengan cara hybrid yang dihadiri secara luring dan daring yang bisa diikuti oleh Notaris seluruh Indonesia.
Nampak hadir secara daring diantaranya Ketum PP INI Tri Firdaus Akbarsyah, Sekum INI Agung Iriantoro beserta jajarannya, Sekretaris DKP Firdhonal, Penasehat INI, tim kajian hukum, tim kebijakan publik, tim pakar dan ketua Pengwil INI se Indonesia, Ketua Pengda INI se Indonesia, MPPN, MKNP. Selain itu terdapat tamu undangan yang ikut memeriahkan usia INI yang ke 116 tahun itu diantaranya para werda seperti Winanto Wiryomartani, Herlien Budiono, Rahmat Samsul Rizal, Aryani, Amrul Partomuan Pohan, Isyana Sadjarwo, Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas YARSI Chandra Yusuf, Dekan Fakultas Hukum Universitas YARSI M. Ryan Bakrie, Rektor Universitas Juanda Martin Roestamy serta perwakilan dari BRI, BNI dan asuransi Jasindo.
Adapun Ketua DKP Yualita Widyadhari dan anggotanya Alwesius serta Bendum PP INI Wirastuti Puntaraksma bersama anggota dan pengurus INI lainnya yang tidak bisa hadir secara langsung mengikuti syukuran HUT INI ke 116 melalui zoom. Acara tersebut diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Zul Trisman, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan hymne INI. Risna Muvida yang dipercaya untuk menjadi MC pun sangat piawai saat menyebutkan susunan acara dari awal sampai akhir.
Sebagai ketua panitia pelaksana, Siti Anggraenie Hapsari mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan terselenggaranya acara tersebut, tak terkecuali ketua umum PP INI yang telah memberikan kepercayaan padanya untuk menjadi ketua panitia.
‘’Sebagai ketua panitia pelaksana ijinkan kami menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh bapak ketua umum Tri Firdaus Akbarsyah dan juga atas kerjasama yang baik dari seluruh pengurus yang pada saat ini sampai pada rangkaian HUT INI ke 116 tentunya akan bekerja untuk memperingati kegiatan tersebut,’’ kata Heni sapaan akrab dari Siti Anggraenie Hapsari saat memberikan laporan pertanggungjawaban.
Lebih lanjut Heni mengatakan sebagaimana kita ketahui bersama INI adalah organisasi Notaris terbesar dan terhormat, untuk melaksanakan kegiatan ini tentunya tidak mudah dibutuhkan rasa tanggungjawab, solidaritas dan kebersamaan diantara seluruh anggota PP INI maupun panitia pelaksana. Meskipun para Notaris mempunyai kegiatan yang sangat sibuk, namun masih berkenan dan mau bekerja untuk organisasi yang kita cintai di hari ulang tahunnya.
‘’Perlu kami laporkan rangkaian dari HUT INI yang pertama adalah potong tumpeng dan juga ada beberapa lomba yang tujuannya semata-mata bukan untuk mencari kemenangan tetapi keguyuban dan kerukunan. Lomba yang akan diadakan pada hari ini antara lain, tenis meja (ping-pong), catur dan gaple, adapun di daerah ada yang menanyakan kenapa diadakan lomba gaple? Di lomba gaple kita melatih cara berpikir, apakah kita bisa tekun, cepat atau bisa menjalin kebersamaan jadi jangan diartikan jika gaple dengan hal negative,’’ ujarnya.
Heni menjelaskan selain itu rangkaian kegiatan berikutnya ada di tanggal 13 Juli dengan donor darah yang diikuti lomba-lomba, bakti sosial seperti konsultasi gratis yang berkaitan dengan dunia kenotariatan, dan gratis pembuatan akta tertentu yang berkaitan dengan UMKM serta bazar UMKM. Selain itu di kegiatan berikutnya akan ada tree in one dimana yang pertama ada fun walk di tanggal 21 Juli pagi di GBK dilanjutkan malamnya gala dinner sekaligus charity night di Bidakara.
‘’Adapun charity night bertujuan untuk mengumpulkan dana dari anggota, barangkali bapak ibu ada kelebihan rejeki bisa membantu untuk penyelesaian Gedung Pusdiklat ini, pada saat gala dinner nanti kita akan dihibur oleh penyanyi Judika,’’ ucapnya.
Heni mengatakan pada rangkaian HUT INI yang terakhir, karena ini organisasi yang berkaitan dengan profesi kita maka kami akan mengadakan seminar nasional di tanggal 22 Juli. Dengan seminar itu bertujuan untuk menambah keilmuan ataupun peraturan tentang kenotariatan yang terbaru.
‘’Dan mengawal semua rangkaian yang akan datang, pada hari ini kita akan adakan launching Gedung Sekretariat baru dan Pusdiklat serta peluncuran buku yang telah disusun oleh para tim penyusun. Mudah-mudahan buku ini juga bisa menjadi bagian tambahan ilmu bagi Notaris dimana kita harus bisa mengikuti revolusi industri 5.0,’’ tutup mantan Pengwil Jawa Timur INI tersebut.
Sementara itu Ketua Umum PP INI Tri Akbarsyah menyatakan yang saya hormati bapak ibu, rekan-rekan donatur pembangunan gedung pusat pendidikan dan pelatihan serta sekretariat PP INI yang telah berpartisipasi menyumbangkan sebagian hartanya untuk pembangunan gedung. Pada kesempatan ini saya ingin menyebutkan para donatur yang telah berpartisipasi dalam pembangunan gedung secretariat dan Pusdiklat INI, diantaranya Pengwil Banten, Pengwil Jatim, Pengwil Jabar, kantor urusan perdata, Aulia dan Aryanti.
‘’Selain itu ada juga 19 donatur yang namanya tercantum dalam prasasti seperti Ni Komang Ayu Sumadiari, Isy Karimah Syakir, Ranti Nursukma Handayani, Agnes Ninik Mutiara Widjaja, Mukhtar, Eddy Nyoman Winarta, Wenda Taurusita Widjaja, Ranti Fauza Mayana, Joko Suryanto, Sulistyaningsih, Adi Prayitno, Sitaresmi Puspadewi Subianto, Yualita Widyadhari, Maria Pranatia, Anne Gunadi, Pengwil Kepri, Pengwil Bali, Buntario Trigis, Meri Efda dan tim sekretaris PP INI periode 2019-2022. Serta ada teman-teman yang membeli voucher sebanyak 241 lembar dimana terdapat hadiah satu buah sepeda yang telah diundi waktu itu, adapun voucher yang nilainya Rp 1 juta akan kita edarkan lagi dengan hadiah sebuah mobil yang belum kita undi,’’ ujarnya.
Di kesempatan itu Tri Firdaus juga mengatakan rasa hormatnya kepada mitra PP INI seperti asuransi Jasindo, BNI dan BRI serta undangan lainnya yang tidak dapat dia sebutkan satu persatu namun tapi tidak menghormati rasa hormatnya. Tri juga mengajak kepada peserta yang hadir untuk bersama-sama memperingati dirgahayu Ikatan Notaris Indonesia yang ke 116 tahun.
Tri Firdaus menceritakan perjalanan sampai berdirinya gedung sekretariat baru dan juga jadi tempat Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) itu. Menurut dia saat ini pembangunan tahap pertama telah selesai, dan sekarang sedang lanjut di tahap kedua yang telah mencapai progres 40%.
‘’Masih terpatri di ingatan kita bahwa 1,5 tahun yang lalu, setelah peringatan HUT INI yang ke 114 kita baru memulai pembangunan tahap pertama berupa struktur dan sekarang alhamdulillah sudah memasuki tahap kedua. Kami teringat pada 2016 saya hadir di Kongres Paris, di sana kami delegasi Indonesia diajak ke kantor Ikatan Notaris Paris gedungnya begitu mewah,’’ katanya
Lalu, tambah Tri, saya teringat kalau nanti mereka datang ke Indonesia mereka bertanya dimana kantor Noatris Indonesia? sementara kita masih di Roxy yang di ujung sana untuk parkir saja masih susah, sehingga di situlah tekat dan memacu kami pengurus pada waktu itu harus mempunyai gedung dan ikon. Kita bertekad agar gedung itu bisa menjadi pusat pendidikan dan latihan, yang selama ini setiap ada kegiatan-kegiatan selalu cari hotel bayarnya mahal, belum makanannya.
‘’Kenapa kita tidak mempunyai gedung sendiri sehingga tempatnya free, dan alhamdulillah gedung ini ada 4 lantai dimana lokasi yang saat ini kita tempati ada di lantai 2 yang digunakan sebagai ruang meeting. Sedangkan di lantai 3 sedang kita pasang keramik yang nantinya digunakan untuk hall, dan dilantai 4 belum dipasang kemariknya sehingga kami masih menunggu uluran tangan dari teman-teman. Sedangkan di lantai yang paling atas lagi nanti kita pasang rooftop sehingga kita bisa ngopi sore-sore disitu dengan view yang sangat bagus.’’ Tuturnya.
Untuk itu, lanjut Tri, kami mohon doa dan dukungannya dari teman-teman sekiranya tahun ini harus kita selesaikan. Kenapa saya pilih tanggal 1 Juli untuk digunakannya tempat ini adalah semata-mata untuk memperlihatkan kepada rekan-rekan bahwa progres pembangunan gedung sudah sejauh ini, karena yang namanya finishing itu pasti akan memakan waktu. Makanya hari ini secara resmi saya katakan gedung sekretariat sudah bisa kita gunakan, dimana teman-teman dari Roxy sudah mulai kita pindahkan ke sini dan ke depannya sambil berjalan kita selesaikan gedung ini yang menjadi suatu kebanggaan.
‘’Pada tahun 2019 kita juga berhasil mengadakan Kongres internasional untuk memilih presiden Notaris dunia, dan terpilih Notaris dari Argentina disitu juga agak miris bagi kami jikalau ada teman-teman Notaris dunia bertanya mana kantor Notaris Indonesia? Sehingga kemarin ketika ada teman Notaris dunia datang ke Indonesia kita ajak ketemunya di hotel, tapi sekarang dengan bangga kita tunjukkan gedung kita,’’ katanya.
Tri Firdaus menjelaskan tahun lalu saya jadi presiden Notaris Asia, begitu juga saya diajak ke beberapa negara di Asia untuk memberikan masukan. Terakhir kemarin saya diminta oleh Vietnam untuk memberikan masukan kepada DPR Vietnam mengenai Notaris Vietnam, dimana di Vietnam usia Notaris baru lima tahun sementara kita telah 116 tahun sehingga di Asia kita ini sebagai pioner. Dengan adanya gedung ini insha Allah Notaris Indonesia bisa lebih maju lagi.
‘’Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan Notaris yang telah bekerja keras untuk terselenggaranya acara, terlebih kepada ibu Henny (Siti Anggraenie Hapsari,red) yang telah menyusun beberapa rangkaian acara. Sekarang adalah pemotongan tumpeng dan peresmian gedung, lalu di tanggal 13 ada donor darah yang diadakan di mall sebagai bukti bahwa Notaris hadir di tengah masyarakat. Di tanggal 21 ada fun walk, dan idolanya ibu-ibu karena akan ada Judika di Bidakara,’’ bebernya.
Tri Firdaus juga mengajak di momen ulang tahun biasanya juga sebagai bahan renungan untuk evaluasi sudah sejauh mana dan prestasi apa yang telah kita capai. Kesulitan, kendala yang kita hadapi termasuk kegagalan yang terjadi, masalah-masalah apa yang timbul dan sejauh mana bisa kita atasi. Seteleh itu kita membuat neraca tentang keberhasilan dengan kegagalan-kegagalan yang terjadi, program apa saja yang sedang berjalan dan apa yang akan kita laksanakan yang sama sekali belum terlaksana.
‘’Dalam menjalankan roda organisasi ada catatan sejarah, dalam sejarah ada perjuangan dan dalam perjuangan ada pengorbanan itu semua semua adalah momentum-momentum yang tidak bisa kita hilangkan dan hindari. Namun kita semua memiliki tujuan yang sama, rencana, usaha dan upaya serta itikad atas dasar tanggungjawab yang kita tanamkan dan sepakati sesuai dengan program kerja yang telah kita buat guna memajukan organisasi Ikatan Notaris Indonesia,’’ katanya.
Mengakhiri sambutannya Tri Firdaus mengajak kepada seluruh pengurus anggota Ikatan Notaris Indonesia di jajaran Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah untuk mewujudkan tujuan mulia Ikatan Notaris Indonesia jangan mengorbankan tujuan mulia itu dengan menukarnya hanya untuk kepuasan sekelompok anggota. Dengan semangat hari ulang tahun Ikatan Notaris Indonesia mari kita lebih merapatkan barisan dan memperkokoh persatuan, persaudaraan dan kebersamaan dalam satu wadah organisasi untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan dan hambatan yang semakin komplek yang mungkin terjadi sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pada saat ini.
‘’Di usia yang ke 116 tahun Notaris harus tetap menjadi organisasi jabatan Notaris yang dinamis dan senantiasa menjadi rumah bagi anggotanya. INI juga harus bisa memberikan arti eksistensinya kontribusi pembangunan hukum di Indonesia,’’ pungkasnya.