SMP Negeri 216 Jakarta Borong Juara dalam Lomba Olahraga Tradisional

Nusantarapos, Jakarta – SMP Negeri 216 Jakarta meraih berbagai juara pada perlombaan olahraga tradisional yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Administrasi Jakarta Pusat. Perlombaan ini berlangsung di Lapangan Merah Pejompongan, Benhil Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 1 Agustus 2024.

Prestasi yang diraih oleh SMP Negeri 216 Jakarta dalam perlombaan olahraga tradisional ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mendorong siswa-siswinya agar berprestasi tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga.

Dengan partisipasi aktif dalam lomba ini, sekolah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan keterampilan, karakter, dan semangat kompetitif siswa di berbagai bidang.

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta tengah menyelenggarakan kompetisi seru yang melibatkan berbagai sekolah dari seluruh penjuru kota, menghadirkan semangat dan bakat muda dalam sebuah acara yang penuh antusiasme.

Keikutsertaan SMP Negeri 216 dalam berbagai kompetisi ini mencerminkan komitmen sekolah untuk mengasah keterampilan dan membentuk karakter siswa melalui kegiatan yang positif dan produktif.

Perlombaan olahraga tradisional yang diikuti oleh siswa-siswi dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA sederajat di kota administrasi Jakarta Pusat ini melibatkan empat cabang lomba, yakni engrang, gerobak sodor, bakiak, dan ketapel, serta tambahan sumpit.

Acara ini adalah upaya kreatif untuk melestarikan dan memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda, sekaligus mendorong partisipasi aktif mereka dalam kegiatan yang merayakan kekayaan budaya lokal.

Guru pendamping dari SMP Negeri 216 Jakarta, Pak Wahyu Setyawan dan Bu Zuma Nayyiroh, mengungkapkan bahwa sekolah ini mengirimkan 23 siswanya untuk berpartisipasi dalam lomba olahraga tradisional yang digelar di Jakarta Pusat.

Selanjutnya, SMP Negeri 216 Jakarta mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih juara 1 dan 2 dalam lomba engrang, juara 1 dan 3 dalam lomba bakiak, serta juara 3 dalam lomba sumpit, menunjukkan keunggulan mereka di berbagai cabang perlombaan.

“Prestasi ini menegaskan kemampuan dan semangat siswa-siswi SMP Negeri 216 dalam melestarikan serta berkompetisi dalam olahraga tradisional,” tambahnya.

“Alhamdulillah, kami bisa meraih banyak juara dalam lomba olahraga tradisional ini,” ujar Pak Wahyu Setyawan dan Bu Zuma Nayyiroh, guru pendamping dari SMP Negeri 216 Jakarta, saat dijumpai media Nusantarapos.co.id di lokasi acara.

Mereka mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan siswa-siswi mereka yang telah berjuang keras dalam kompetisi tersebut. Prestasi yang diraih meliputi juara 1, 2, dan 3 pada lomba engrang, juara 1 dan 3 pada lomba bakiak, serta juara 3 pada lomba sumpit. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim yang terlibat.

Pak Wahyu Setyawan dan Bu Zuma Nayyiroh menambahkan bahwa prestasi gemilang yang diraih siswa-siswi SMP Negeri 216 Jakarta seharusnya menjadi sumber motivasi untuk terus menumbuhkan sportifitas, semangat bertanding, dan kecintaan yang mendalam terhadap olahraga tradisional.

“Dengan keberhasilan ini, diharapkan para siswa tidak hanya meraih prestasi di masa depan, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan budaya dan olahraga tradisional yang merupakan bagian penting dari warisan budaya bangsa,” pungkasnya.

Pak Wahyu Setyawan dan Bu Zuma Nayyiroh juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada siswa-siswi SMP Negeri 216 Jakarta yang telah bertanding dengan semangat dan berhasil meraih prestasi dalam lomba olahraga tradisional. Mereka berharap agar di masa mendatang, prestasi ini dapat terus ditingkatkan.

“Semoga ke depannya lebih baik lagi,” ujar mereka dengan penuh harapan dan optimisme, menantikan prestasi-prestasi yang lebih gemilang di masa depan.

Selain itu, Pak Wahyu Setyawan dan Bu Zuma Nayyiroh juga mengungkapkan apresiasi mereka kepada Dispora Kota Administrasi Jakarta Pusat yang telah berhasil menyelenggarakan lomba tersebut dengan sukses.

Mereka menilai bahwa lomba ini sangat bermanfaat untuk melestarikan berbagai olahraga tradisional dan memberikan platform yang berharga bagi generasi muda untuk terlibat dalam budaya lokal.

Mereka berharap agar tahun depan, jumlah cabang lomba semakin bertambah, sehingga lebih banyak siswa yang bisa berpartisipasi dan merasakan manfaat dari kegiatan ini, serta ikut terlibat dalam pelestarian olahraga tradisional. *** (Guffe).