DAERAH  

Ngopi Bersama Teman Tuli”, Sentra Abiseka Pekanbaru Rayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024

PEKANBARU, NUSANTARAPOS – Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024, Kementerian Sosial melalui Sentra Abiseka Pekanbaru menggelar kegiatan “Ngopi Bersama Teman Tuli” di halaman Sentra Kreasi ATENSI, Sabtu 28 September 2024.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Salahuddin, Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Riau, Kepala Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Rumbai, dan sejumlah mitra kerja Kementerian Sosial di Riau.

Pada kesempatan ini, Kepala Sentra Abiseka Pekanbaru, Ema Widiati menyampaikan bahwa terdapat 21 penyandang disabilitas rungu wicara yang mendapatkan pelatihan barista. Mereka sudah siap untuk melayani pengunjung di cafe Isyarat Coffee yang tertelak di SKA Sentra Abiseka Pekanbaru.

Di sisi lain, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Salahuddin mengapresiasi kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan Sentra Abiseka. Ia juga meminta, agar SDM Sentra tersebut, dapat menyediakan variasi pelatihan lainnya, seperti membuat sendal, ataupun vokasional yang mendorong disabilitas bisa bekerja dan meraih penghasilan mandiri.

“Saya lihat, mitra Sentra Abiseka Pekanbaru sangat luar biasa. Mungkin Ibu kepala Sentra dibantu dengan dinas sosial, bisa memberikan pelatihan berkelanjutan selain barista, sehingga mereka bisa berkembang. Seperti di Bali, bisa bekerja dengan Krisna, atau di sentra lainnya yang bekerjasama dengan Halo BCA”, ujar Salahuddin paska menyematkan apron dan piagam kepada perwakilan peserta pelatihan barista.

Pimpinan Toffin Coffe Pekanbaru, Herman, mengungkapkan bahwa senang bisa diundang dan kolaborasi kembali dalam pelatihan barista untuk disabilitas Tuli yang sebelumnya pernah melatih untuk anak yang berhadapan dengan hukum. Lanjutnya Herman mengatakan bahwa kisah anda sangat inspiratif, menunjukkan kekuatan semangat dan tekad.

“Jadikan keterbatasan menjadi kekuatan yang luar biasa. Ini juga relevan dengan prinsip yang kita jalankan dalam pemberdayaan, khususnya untuk teman-teman disabilitas—bahwa kelemahan atau kekurangan bukanlah penghalang, melainkan bisa menjadi sumber kekuatan yang unik jika diolah dengan baik”, tutup Herman.