Merajut Asa Keluarga Lewat Seutas Benang

Ponorogo, – Dengan seutas benang melingkar di jarum rajut, perlahan tangan-tangan terampil itu bergerak dengan penuh ketelatenan. Setiap simpul yang terjalin seolah menyimpan rahasia tersendiri.

Bagi Nur Aini Oktavia, merajut tidak hanya sebatas menyatukan benang, namun juga menyatukan pikiran untuk melewati kerasnya kehidupan yang dilalui.

Setiap kali menggerakkan jarumnya, ia merasa seperti sedang merajut asa keluarganya untuk menatap hari esok yang lebih baik.

Sebagai istri prajurit, Aini sapaan akrabnya, mempunyai tekad yang kuat untuk dapat mandiri dan meningkatkan perekonomian keluarga. Karena ia sadar, penghasilan suaminya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak.

“Bagi saya, perempuan tidak boleh lemah dan hanya bergantung kepada suami. Kita harus mempunyai kemandirian untuk menambah keuangan keluarga supaya lebih sejahtera,” kata anggota Persit Persit KCK Cabang XVI Dim 0802 Ponorogo itu saat di rumahnya, Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Kamis (10/10/2024).

Aini mengaku, keterampilan merajut yang dimilikinya saat ini didapat dari almarhum ibunya, saat ia masih duduk di kelas 4 sekolah dasar.

Dengan adanya kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial, Aini merasa terbantu. Sejak tahun 2016 ia sudah mulai memasarkan produk kerajinan tangannya secara online.

Untuk lama waktu pengerjaan sebuah produk rajutannya, istri dari Serka Sugiyanto itu mengaku relatif. Tergantung dari motif dan besar kecilnya ukuran produk.

“Ada yang seminggu bisa jadi, kadang pula ada yang sampai satu bulan baru selesai” ujarnya.

Selain Ponorogo dan daerah lain di Jawa Timur, diungkapnya, produk rajut miliknya juga dipasarkan hingga ke Jawa Tengah, salah satunya Semarang.

Sebagai informasi, sejak tahun 2020, produk rajut Aini yang diberi nama Khinan Crochet juga telah mendapatkan legalitas dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham Republik Indonesia.