BERITA  

Belanja APBN Tuban Capai 64 Persen, Penerimaan Pajaknya Di Angka 54 Persen

Nusantarapos.co.id – Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tuban, Martina Sri Mulyani mengungkan besaran belanja dan serapan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kabupaten Tuban dalam pres rilis di aula Kantor KPP Pratama Tuban, Kamis (24/10), pagi.

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp295,08 miliar atau 64,58% dari pagu 456,96 miliar, tumbuh 19,09% dari tahun 2023. Realisasi terkini per 23 Oktober 2024 pukul 14.01 WIB Belanja Pemerintah Pusat mencapai 313,234 miliar atau 68,55% dari pagu.

Sedangkan untuk realisasi Transfer ke Daerah bulan September tahun 2024 mencapai Rp1.676 Triliun atau 69,19% dari target pagu 2.422 T. Jumlah itu, terdiri dari Dana Bagi hasil disalurkan 48,81% sebesar 253,08 miliar.

Dana Alokasi Umum disalurkan 81,06% sebesar 863,32 miliar, Dana Transfer Khusus yang terdiri DAK Fisik realisasinya sebesar 37,84 miliar dari target pagu 172,51 miliar. DAK Non Fisik realisasinya sebesar 251.05 miliar atau 70,63% dari pagu 355,46 miliar.

Dana Desa realisasinya sebesar 270,74 miliar atau 87,11% dari pagu 310,79 miliar. Realisasi Transfer ke Daerah terkini per 23 Oktober 2024 pukul 14.01 WIB sebesar 1.743,93 miliar atau 71,99% dari pagu.

Disoal masih minimnya kemandirian fiskal desa, Martinah menjelaskan bahwa terbukti dengan masih sedikitnya serapan PAD sebesar 3,30% dari Total Pendapatan. Pengelolaan Keuangan Desa sangat baik karena terdapat surplus namun pendapatan desa masih lebih dominan dana transfer dari pada PAD serta realisasi PAD yang masih rendah (43,0%).

“Untuk belanja masih didominasi oleh Belanja Pegawai dan Belanja Tak Terduga sedangkan realisasi Belanja Barang dan Jasa masih rendah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala KPP Pratama Tuban, Hanis Purwanto menjelaskan terkait pendapatan dan penerimaan perpajakan untuk Kabupaten Tuban. Dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp343,87 miliar dari target sebesar 634,70 miliar atau 54,18%, tumbuh sebesar 2,75% dibandingkan realisasi tahun 2023.

Nominal itu, terdiri dari penerimaan PPN sebesar 90,48 miliar atau 68,40% dari target, tumbuh 4,24% dari tahun 2023,. Sedangkan untuk penerimaan PPh sebesar 224,02 miliar atau 52,97% dari target, tumbuh 7,93% dari tahun 2023.

Adapun untuk penerimaan PBB sebesar 18,90 miliar atau 31,43% dari target, terkontraksi 36,17% dari tahun 2023. Dan untuk penerimaan pajak lainnya sebesar 10,46 miliar atau 54,05% dari target, terkontraksi 1,90% dari tahun 2023. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp38,14 miliar atau 278,61% dari target, terkontraksi 5,98% dari tahun 2023.

Pada tahun ini ada kontraksi penurunan pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), seperti biaya pembelian materai. Menurut Hanis, ini disebabkan karena di tahun sebelumnya di Kabupaten Tuban ada program pusat terkait PTSL. Dimana program tersebut membutuhkan banyak biaya materai. Sehingga pada tahun ini, setelah program selesai, ada sedikit penurunan meski tidak signifikan.

“saya prediksi tahun 2025 ada peningkatan pada PNBP ini, karena memang program tersebut sudah selesai. Kontraksi di tahun 2024 tidak besar hanya 5,98% dari tahun 2023, “ ungkapnya. (AFI).