TAPIN, NUSANTARAPOS,- Kecamatan Salam Babaris, yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Tapin Selatan, terletak di pinggiran Kabupaten Tapin. Dengan batasan selatan Desa Pantai Cabe, utara dan barat Desa Paringguling, serta timur Desa Suato Baru, kecamatan ini sejatinya adalah gambaran keragaman yang dinamis. Hanya berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Tapin di Rantau, Desa ini dihuni oleh mayoritas penduduk yang merupakan transmigran dari Jawa, khususnya Jawa Timur seperti Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Pacitan dan Ponorogo. Tetapi juga tak sedikit yang berasal dari Jawa Barat. Mereka telah menetap sejak tahun 1978-an.
Bercermin dari kondisi itulah, ternyata keadaan Desa Salam Babaris masih dihadapkan pada pemandangan yang menggugah kesadaran: jalan-jalan yang rusak dan penuh lumpur, yang menjadikan akses ke ladang pertanian dan pasar sebagai sebuah perjuangan. Setiap kali hujan mengguyur, jalanan ini berubah menjadi sungai lumpur, menghalangi para petani untuk membawa hasil panen mereka ke pasar. Pemandangan ini mengingatkan saya akan tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat, sebuah ironi di tengah potensi alam yang melimpah.
Di bawah langit yang kadang mendung, hamparan ladang karet menjadi saksi bisu perjuangan warga dalam menghidupi keluarga. Namun, tantangan tak terelakkan menghalangi langkah mereka. Sebagian besar wilayah Salam Babaris kini dikuasai oleh perusahaan tambang, khususnya batu bara yang menyisakan masalah akses jalan yang sangat mendesak. Betapa menyedihkan ketika melintasi jalan yang berliku dan berbatu, terbayang wajah-wajah petani yang berjuang membawa hasil bumi mereka dengan harapan yang sering kali terhalang oleh infrastruktur yang minim.
Kondisi ini bukan sekadar masalah fisik; jalan yang rusak adalah simbol dari keterasingan dan ketidakberdayaan. Di balik setiap kerikil yang terperosok dan setiap genangan air yang menghalangi langkah, merasakan keprihatinan yang mendalam terhadap nasib mereka. Harapan yang tertahan di dalam diri mereka, para petani yang bergantung pada hasil bumi, mencerminkan perjuangan melawan rintangan yang tidak seharusnya ada.
“Melihat semua ini, saya merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam membangun kembali jalan yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat,” kata Dansatgas TMMD Kodim 1010/Tapin, Letkol Arh Pryoni Palebangan,S.I.P.
TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin: Membangun Harapan di Desa Salam Babaris
Kehadiran TMMD ke-122 di Desa Salam Babaris ternyata membawa semangat perubahan baru bagi wajah desa yang semula terselimuti kabut karena program ini merupakan wujud nyata dari upaya pemerintah daerah dan juga TNI Angkatan Darat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi. “Dalam perjalanan ini, saya melihat bahwa pembangunan infrastruktur adalah langkah penting untuk membuka akses bagi petani karet, yang merupakan sumber penghidupan utama di sini,” terang Dansatgas.
TMMD yang salah satunya dikerjakan di wilayah Kodim 1010/Tapin ini ternyata bukan sekadar membangun jalan sepanjang 1.200 meter, tetapi juga berkomitmen untuk merehabilitasi tiga unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), membangun tiga unit TNI Manunggal Air Bersih (TMAB), serta memperbaiki fasilitas MCK dan mushola. Semua program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak dan mendukung kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Saya sangat menekankan pentingnya penyuluhan sebagai bagian dari program ini. Kami melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, hingga edukasi kesehatan untuk pencegahan stunting dan penyuluhan UMKM. Semua upaya ini kami rancang agar masyarakat tidak hanya mendapatkan infrastruktur yang lebih baik, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,” urainya.
Melalui berbagai inisiatif ini, dansatgas TMMD Kodim 1010/Tapin berharap dapat menanamkan rasa kebersamaan dan kepedulian dalam diri masyarakat. Dengan memberikan mereka pengetahuan tentang hak dan kewajiban, serta informasi tentang peluang usaha, program tersebut ternyata membawa keberkahan tersendiri, dengan tujuan untuk memberdayakan mereka untuk mandiri. Selain itu, penyuluhan mengenai pertanian berkelanjutan dan cara mengatasi bencana alam akan membantu mereka dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang lebih aman dan produktif. Kehadiran TMMD di Desa Salam Babaris adalah sebuah langkah penting dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong-royong, kita dapat mewujudkan harapan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik. Pembangunan ini adalah jembatan menuju kemajuan.
TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin Resmi Dimulai: Komitmen Membangun Desa Salam Babaris
Tepat tanggal 2 Oktober 2024 program TMMD ke – 122 ini dimulai secara resmi di Tapin, khususnya untuk wilayah Desa Salam Babaris. Di halaman Kantor Bupati Tapin, di Jalan Datu Nuraya, upacara pembukaan diadakan dengan khidmat, dihadiri oleh tokoh-tokoh pemerintahan serta masyarakat setempat yang antusias mendukung percepatan pembangunan ini. Bersama H. Zainal Abidin, S.Sos., Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dengan komitmen kuat untuk membawa perubahan nyata di desa ini.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh H. Zainal Abidin, dirinya menyampaikan harapan Pj Bupati Tapin, Syarifuddin, agar TMMD tidak hanya menjadi program pembangunan fisik, tetapi juga mampu memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial di antara masyarakat. Komitmen ini sejalan dengan misi pemerintah daerag untuk menghadirkan akses yang lebih baik, memudahkan mobilitas petani, dan memperkuat ketahanan ekonomi warga.
Di bawah langit Tapin yang cerah, anggota satgas TMMD Kodim 1010/Tapin bersama warga yang penuh semangat dan tekad dalam menyelesaikan berbagai target yang telah ditetapkan. Dalam waktu satu bulan ke depan, mereka akan bekerja keras bersama seluruh unsur terkait, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat. “Kami berharap, langkah kecil ini akan membawa dampak besar bagi Desa Salam Babaris, memperkuat akses, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” kata H. Zainal Abidin.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan yang terus mengalir, dirinya meyakini TMMD Ke-122 ini akan menjadi landasan bagi Desa Salam Babaris menuju kemandirian dan kesejahteraan yang lebih baik.
Antusiasme Warga Salam Babaris: Wujud Harapan di Balik Program TMMD Ke-122
Hj. Mahdalina, Kepala Desa Salam Babaris mengungkapkan, harapan besar masyarakat terhadap pembangunan jalan yang dikerjakan saat ini pun diyakini akan membawa perubahan yang signifikan. “Akhirnya, Pak, akses yang kami idamkan ini akan segera terwujud,” ujarnya dengan mata berbinar.
Kepala Desa ini bahkan melihat langsung bagaimana keterbatasan akses jalan selama ini yang membuat kehidupan warga tidak mudah, terutama bagi petani yang harus berjuang membawa hasil panen melewati jalanan berlumpur dan rusak.
Tak hanya itu, Kepala Desa juga mengapresiasi para anggota dan masyarakat dalam bergotong royong dan penuh semangat untuk terlibat dalam setiap langkah program ini. Petani, anak-anak muda, bahkan para ibu turut hadir, bergandengan tangan dengan para anggota satgas TMMD.
Mereka merapikan lahan, mengatur peralatan, dan menyemangati setiap prajurit yang bekerja. Mereka bukan sekadar penonton; mereka adalah bagian penting dari perubahan ini.
TMMD ini juga bukan sekadar proyek pembangunan fisik. Program ini adalah bukti dari kemanunggalan antara TNI dan rakyat, dimana tidak hanya datang untuk membangun jalan atau merenovasi rumah; tapi hadir untuk membangun harapan, mempersatukan kekuatan, dan memberikan semangat bagi mereka agar desa ini bisa lebih mandiri, lebih maju, dan lebih sejahtera. Saya merasa terhormat berada di tengah-tengah mereka, menjadi bagian dari perjuangan bersama ini.
Sinergi Pembangunan Jalan: Harapan Warga Desa Salam Babaris dalam Program TMMD Ke-122
Pembangunan jalan di Desa Salam Babaris kini semakin nyata dengan dukungan penuh dari Kodim 1010/Tapin melalui program TMMD Ke-122. Tahapan proyek dimulai dengan penurunan material koral yang diangkut oleh dump truck, memberikan langkah awal untuk memperbaiki akses jalan utama desa tersebut. Proses ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan infrastruktur yang vital bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pemadatan jalan dilakukan menggunakan grader dan vibro yang bekerja secara sinergis. Kombinasi kedua alat berat ini diharapkan mampu mempercepat pekerjaan sekaligus menghasilkan jalan yang lebih kuat dan tahan lama. Langkah ini tidak hanya efisien, tetapi juga sangat penting untuk memastikan kualitas jalan yang dibangun.
Salah satu warga Desa Salam Babaris, Poniran menyampaikan harapan besarnya terhadap pembangunan infrastruktur ini. “Kami berharap pembangunan ini bisa mempermudah akses warga desa untuk beraktivitas, termasuk mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Harapan ini mencerminkan keinginan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui perbaikan infrastruktur.
Dengan sinergi antara TNI dan masyarakat, proyek jalan diharapkan selesai tepat waktu. Infrastruktur yang memadai akan menjadi langkah besar bagi kemajuan Desa Salam Babaris, baik dalam sektor ekonomi maupun sosial. Warga sangat antusias melihat perubahan yang akan datang dan menyambut baik setiap langkah pembangunan yang dilakukan.
Setelah distribusi base course beberapa hari lalu, program TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin di Desa Salam Babaris memasuki tahapan penting. Pada Kamis, 24 Oktober 2024, alat berat grader dikerahkan untuk meratakan base course di sepanjang jalan sepanjang 1.200 meter yang menjadi sasaran utama pembangunan. Proses ini menjadi langkah kunci dalam penyelesaian jalan yang diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga desa.
Dilain sisi, Dan SSK Kapten Inf Asep menyatakan, “Penggunaan grader mempercepat proses, dan kami optimistis pekerjaan bisa selesai sesuai target. Pembangunan jalan ini akan sangat bermanfaat bagi warga untuk mobilitas dan akses ekonomi.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen TNI untuk memberikan yang terbaik dalam program TMMD dan memenuhi harapan masyarakat.”
Warga Desa Salam Babaris menyatakan harapan besar bahwa jalan ini akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mereka. Akses yang lebih baik akan mempermudah transportasi hasil panen dan peternakan, serta meningkatkan konektivitas desa dengan wilayah sekitarnya. Ini adalah langkah maju yang nyata bagi Desa Salam Babaris, sebuah tanda optimisme dan semangat untuk masa depan yang lebih baik.
Sasaran Tambahan Program Unggulan Kasad dalam TMMD Ke-122: Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Salam Babaris
Sebagai Dansatgas TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin, dirinya ingin menekankan pentingnya sasaran tambahan yang merupakan bagian dari program unggulan Kasad. Sasaran-sasaran ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Salam Babaris dan sekitarnya. Setiap langkah yang diambil tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga berupaya memperkuat tatanan sosial dan ekonomi yang ada di tengah masyarakat.
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Milik Mbah Sati
Salah satu program fisik TMMD dalam upaya ikut serta mensejahterakan warga dalam tempat tinggal yang sehat dan bersih ini, salah satunya adalah rumah Mbah Sati, seorang janda tua usia 89 tahun.
Rumah yang terbuat dari papan kayu dimana telah banyak yang patah akibat dimakan usia, atapnya pun juga demikian. Lobang-lobang besar di atap rumah Mbah sati ini pun nampak terlihat jelas dilihat dari bawah. Apalgi di saat musim hujan tiba, air hujan pun bahkan tak memberi ampun pada lubang atap rumahnya. Mereka bahkan dengan angkuhnya masuk dengan bebas ke dalam rumah Mbah Sati yang akhirnya lantainya pun jadi banjir oleh jatuhnya air hujan.
Namun apa daya, meskipun dalam satu keluarga ini ada anak, kehidupan Mbah Sati sangat memprihatinkan. Anaknya yang hanya sebagai pekerja serabutan ini, hasilnya dalam satu hari hanya sekitar 35-50 ribu/hari. “Itu pun jika ada kerjaan.Ya apa saja saya lakukan demi untuk menyambung hidup kami. Apalagi saya perempuan, jadi ya semampu saya dan sebisa saya,” keluh Eka, anak mbah Sati.
Sejak dikerjakan oleh anggota satgas TMMD Kodim 1010/Tapin bersama warga Desa Salam Babaris, keceriaan keluarga Mbah Sati mulai nampak. Harapan untuk memiliki rumah idaman yang sehat nampak di depan mata mereka. Ungkapan rasa syukur dan haru pun tak dapat dibendung olehnya. Kerutan muka yang telah menua ini pun seolah sirna dengan hadirnya rasa kebahagiaan di hati Mbah Sati.
Dengan selesainya rumah yang dikerjakan ini, kini mbah Sati dan keluarganya mendapat rumah yang sehat dan bersih. Anaknya, Eka pun tak luput dari rasa haru. Sambil meneteskan air matanya yang tidak disengaja itu, Eka berucap,”Terima kasuh Tuhan. Terima kasih bapak-bapak TNI yang telah rela mengorbankan tenaga dan waktu untuk keluarga kami. Kami hanya bisa mengucapkan semoga selalu diberikan berkah oleh Tuhan Yang Maha Esa.”
Selain RTLH, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di wilayah Kodim 1010/Tapin ini juga mengerjakan pembuatan tiga unit MCK, pembuatan tiga unit TMAB (TNI Manunggal Air Bersih), mengalokasikan 10 hektar lahan untuk program ketahanan pangan dan penanaman 1.500 pohon, rehabilitasi dua unit mushola di desa Salam Babaris, serta pembersihan fasilitas umum.
Melalui sasaran tambahan ini, dansatgas berharap dapat membangun pondasi yang kuat bagi kemajuan Desa Salam Babaris. Program ini tidak hanya akan membawa perubahan fisik, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat. Kami ingin setiap warga merasakan manfaat dari program TMMD ini. Bersama-sama, kita wujudkan desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
Sasaran Non Fisik dalam Program TMMD Ke-122: Membangun Kesadaran dan Kemandirian Masyarakat Desa Salam Babaris
Dalam upaya menciptakan perubahan yang berkelanjutan di Desa Salam Babaris, program TMMD Ke-122 Kodim 1010/Tapin tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mengedepankan sasaran non fisik yang sangat penting. Sebagai Dansatgas TMMD, saya menyoroti berbagai penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat. Setiap kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan warga, sehingga mereka dapat lebih berperan aktif dalam pembangunan desanya. Dalam pelaksanaan kegiatan non fisik ini program TMMD melaksanakan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Penyuluhan Hukum dan Kamtibmas, Penyuluhan Bahaya Narkoba, Penyuluhan Cegah Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Penyuluhan Cegah Stunting di Posyandu/Posbindu dan PTM, Penyuluhan KB Kesehatan, Sosialisasi Rekrutmen TNI, Penyuluhan Pertanian, Penyuluhan Penanggulangan Bencana Alam serta penyuluhan UMKM.
Melalui sasaran non fisik ini diharapkan dapat membangun kesadaran yang lebih tinggi di kalangan masyarakat Desa Salam Babaris. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, masyarakat akan lebih mampu berkontribusi dalam pembangunan desa serta memperbaiki kualitas hidup mereka. Kami yakin, langkah-langkah ini akan menumbuhkan semangat kebersamaan dan menciptakan Desa Salam Babaris yang lebih mandiri dan sejahtera.
Sinergi TNI dan Masyarakat: Gotong Royong Membangun Infrastruktur di Desa Salam Babaris
Gotong royong merupakan esensi dari pelaksanaan program TMMD Ke-122 di Desa Salam Babaris. Dalam setiap langkah pembangunan, kami, TNI, bersama masyarakat setempat, telah bersinergi dalam upaya menciptakan infrastruktur yang lebih baik. Ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi sebuah gerakan sosial yang menunjukkan kekuatan persatuan dan kebersamaan.
Sejak dimulainya proyek ini pada 2 Oktober 2024, antusiasme masyarakat sangat terasa. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari pengangkutan material hingga membantu proses pembangunan jalan.
Peninjauan Pembangunan TMMD Ke-122 di Desa Salam Babaris: Komitmen Bersama untuk Kesejahteraan
Dalam tinjauan TMMD Ke-122 di Desa Salam Babaris, semangat gotong-royong dan kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat semakin terlihat. Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) dari Mabesad, Brigjen TNI Tarsono mengatakan, tidak hanya jangka pendek saja tapi bisa jangka panjang baik itu sifatnya fisik pekerjaan infrastruktur berupa jalan ini merupakan akses masyarakat untuk bertransportasi dalam rangka mengakses atau mengoptimalkan pengelolaan kebun karet.
“Dengan adanya jalan ini, mudah-mudahan nanti ke depan jembatan-jembatannya rusak juga sudah bisa diperbaiki sehingga bisa dimanfaatkan untuk lalu lalang masyarakat dalam rangka mendukung aktivitas masyarakat dalam penyadapan karet,” ujarnya.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Tarsono mengungkapkan, “Yang terdepan bisa menyiapkan anak-anak bangsa atau yang anak-anak muda yang ada di daerah Salam Babaris bisa memberikan kontrubusi yang terbaik untuk bangsa dan Negara.TNI punya sepakat untuk mengeksploitasi anak-anak muda yang di sini dan saya sudah titipkan kepada Komandan Kodim, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan stakeholder lainnya, jangan lupa menyiapkan generasi muda sejak dini, tidak ada keberhasilan yang secara natural, tiba-tiba jadi, tidak ada. Semuanya perlu proses dan hasil yang baik juga akan dilihat dari prosesnya.”
Menyikapi kegiatan ini, Brigjen TNI Tarsono sangat mengapresiasi kinerja para anggota satgas TMMD dan juga warga Desa Salam Babaris. Dia pun meyakini bahwa masyarakat berharap kegiatan TMMD yang merupakan warisan dari zaman dulu ini tetap dilaksanakan untuk kemajuan desa yang menginginkan perubahan ke desa yang lebih maju.
Rasa Syukur Warga atas Pembangunan Jalan TMMD Ke-122 di Desa Salam Babaris
Haru dan rasa syukur ini ternyata menyelimuti hati warga saat melihat hasil kerja keras yang telah mereka capai bersama selama program TMMD Ke-122 di Desa Salam Babaris. Melihat senyum dan kebahagiaan di wajah warga, ternyata mereka menilai bahwa setiap usaha dan peluh yang dicurahkan selama sebulan terakhir tidak sia-sia.
“Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan pemerintah. Dengan adanya jalan ini, hidup kami akan jauh lebih mudah. Kami bisa membawa hasil pertanian kami dengan lebih cepat dan aman,” kata Ponari.
Pernyataan ini ternyata sangat menggugah hati dansatgas TMMD Kodim 1010/Tapin Letkol Arh Pryoni Palebangan, S.I.P., karena di balik setiap proyek yang dikerjakan, terdapat harapan dan impian masyarakat. Infrastruktur yang telah dibangun bukan hanya sekadar jalan; ini adalah jalan menuju peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.
Program TMMD ini bukan hanya menjadi momen pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Harapan mereka, dari hasil dari kerja keras ini diharapkan tidak hanya menjadi fondasi fisik, tetapi juga menjadi inspirasi untuk terus bersatu dalam mewujudkan Desa Salam Babaris yang lebih sejahtera.