SARKO,NUSANTARAPOS,-Desa Bedeng Rejo, tersembunyi di antara perbukitan Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, menyimpan cerita tersendiri tentang kesunyian. Desa ini begitu asri dengan hijaunya perkebunan yang menghampar. Kicauan burung terdengar saling bersahutan saat pagi mulai meretas malam. Namun, di tengah suasana damainya, bilur-bilur luka menjamah di berbagai sisi. Desa ini seakan terputus dari dunia luar, nampak jalan-jalan yang ringkih termakan usia. Jika musim penghujan tiba jalan-jalan itu dipenuhi lumpur, sehinga semakin menghambat mobilitas warga.
“Kalau hujan, kami terpaksa menunda membawa hasil kebun. Jalannya tidak bisa dilewati, apalagi menggunakan kendaraan,” keluh salah seorang warga Bedeng Rejo yang kesehariannya melewati jalan itu. Harapan besar akan perubahan terlihat jelas dari sorot mata sayunya.
Masalah desa Bedeng Rejo tak cukup sampai di situ, masih terdapat dua rumah warga yang jauh dari kata layak huni, nyaris tak sanggup berdiri tegak. Madrasah tempat anak-anak menimba ilmu juga bernasib serupa. Serta sulitnya akses air bersih pun turut menambah dinamika sulitnya kehidupan masyarakat desa Bedeng Rejo, tentunya mengundang keprihatinan di hati siapa saja.
Oleh karena itu, hadirnya TMMD Ke-122 Kodim 0402/Sarko seakan menjadi angin segar bagi kehidupan warga Bedeng Rejo. Program TMMD tidak sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan juga bentuk dedikasi dan pengabdian TNI kepada masyarakat.
TMMD Ke-122: Langkah Awal Menuju Transformasi
Matahari perlahan menyinari desa Bedeng Rejo, seakan memberikan tanda akan adanya perubahan besar. Desa Bedeng Rejo. Di tengah lapangan yang luas, masyarakat mulai datang berkumpul. Antusias mereka begitu terasa, raut wajah mereka memancarkan harapan di hati mereka. Mereka adalah saksi hidup dari segala keterbatasan yang selama ini mereka hadapi. Kehadiran mereka tak hanya menjadi penonton, mereka adalah bagian penting dari perjalanan panjang menuju kehidupan yang lebih layak. upacara pembukaan ini bukan hanya ritual formal belaka, ini adalah tanda dimulainya langkah besar untuk mengubah kehidupan masyarakat Bedeng Rejo.
Memulai Perubahan: Upacara TMMD Ke-122 di Bedeng Rejo
Upacara pembukaan TMMD ke 122 itu, dihadiri oleh Pj Bupati Merangin Jangcik Mohza, Kasiter Korem 042 Gapu Jambi Kol Kav Andriyan Dwi Atmoko, Dandim 0420 Sarko Letkol Inf Suyono, Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto, para kepala OPD Pemkab Merangin, Forkopimda Merangin, peserta yang mengikuti upacara, anggota TNI Kodim 0420 Sarko, Anggota Polres Merangin, Anggota Brimob Kompi B Pelopor Polda Jambi, Anggota Pol PP dan Damkar Kabupaten Merangin,siswa dan siswi Sekolah SD, SMP dan SMA, serta tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Bangko Barat.
Dalam sambutannya, Jangcik Mohza menyampaikan apresiasi kepada TNI, khususnya kepada Danrem 042/Gapu dan Dandim 0420/Sarko, yang telah mengambil peran besar dalam pelaksanaan TMMD. Ia menyebutkan bahwa TMMD adalah program lintas sektoral yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta dan masyarakat.
ia juga menekankan bahwa semangat gotong-royong yang ditanamkan melalui TMMD harus terus dijaga, sebab melalui kerja sama yang baik, berbagai persoalan dapat diatasi secara efisien. ”Kemanunggalan ini harus dipertahankan karena menjadi modal utama dalam menjaga keutuhan Bangsa dan negara, selain itu TMMD diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gotong royong untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan akselerasi pembangunan daerah,” tegasnya.
Program TMMD yang diselenggarakan di desa Bedeng Rejo ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, seperti perbaikan jalan, rehabilitasi pasar dan tempat ibadah. Selain itu, program non-fisik seperti penyuluhan kebangsaan, hukum, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PKK dan pencegahan narkoba juga akan dilaksanakan. Dengan kerja sama yang erat antara semua pihak, beliau berharap TMMD ini memberikan dampak positif secara signifikan kepada masyarakat Bedeng Rejo.
Bedeng Rejo: Pintu Gerbang Menuju Pembaharuan
Ketika excavator mulai menancapkan giginya ke tanah, suara gemuruh mesin itu seolah menjadi tanda bahwa perubahan sedang berlangsung. Perubahan itu tersemat pada setiap jengkal tanah yang dikonstruksi. Dalam program TMMD Ke-122 di desa Bedeng Rejo ini, dilakukan pembukaan jalan baru sepanjang 4 km dan meningkatkan 6 km jalan yang sudah ada. Jalan ini memiliki lebar 5 meter yang cukup memadai untuk aktivitas harian masyarakat desa, termasuk mobilitas hasil pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama mereka.
Progres pembukaan badan jalan sepanjang 4.000 meter telah mencapai 31%, dan peningkatan badan jalan sepanjang 6.000 meter mencapai 30%. Alat berat berjenis Grader dan Boumak turut dikerahkan guna meratakan dan memperkeras badan jalan serta memperbaiki parit di sepanjang jalan desa.
“Dengan adanya TMMD ini, kami merasa sangat terbantu, akses kami menjadi lebih mudah, tidak harus melewati sungai lagi untuk sampai ke desa seberang, sehingga aktivitas kami akan jauh lebih mudah,” kata Ngatmin, salah seorang warga Desa Bedeng Rejo.
Jembatan Darurat: Jalinan Asa di Ujung Jalan
Satgas TMMD ke-122 Kodim 0420 Sarko melakukan pengerjaan jembatan darurat di desa Bedeng Rejo. Lettu CBA Syafrianto, anggota Satgas TMMD, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan darurat di Desa Bedeng Rejo adalah bagian penting dari upaya meningkatkan aksesibilitas masyarakat setempat. Jembatan ini nantinya akan menghubungkan beberapa titik penting, seperti area pertanian dan pemukiman, yang selama ini terhambat oleh kondisi infrastruktur yang kurang memadai. “Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan tidak hanya memperlancar akses masyarakat, tetapi juga mendukung kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Syafrianto.
Jembatan ini vital untuk memudahkan transportasi, karena keberadaannya melintasi tiga titik sungai sekaligus. Pengerjaannya terus dikebut supaya bisa selesai tepat waktu dan nantinya bisa dilalui kendaraan roda empat
Dengan jembatan ini, akses transportasi di desa diharapkan semakin lancar, sehingga kehidupan warga tidak lagi terhambat oleh musim.
Membangun Kembali: Fondasi Kehidupan yang Layak
Program TMMD Ke-122Kodim 0420/Sarko juga memberikan perhatian penuh terhadap madrasah Darul Ulum dan dua rumah yang tak layak huni milik Bapak Yabani dan Bapak Supardi. Pada pengerjaannya TNI memastikan setiap sudut di perbaiki dengan presisi, mulai dari memasang dinding baru, mengganti semua kusen untuk pintu dan jendela, memasang keramik dan plafon sampai tahap finishing di kerjakan dengan penuh dedikasi. Jika diperhatikan, memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan, entah sudah berapa lama tak mendapat perbaikan. padahal di sekolah itulah nantinya dilahirkan anak-anak berpendidikan yang berlandaskan agama.
Dengan adanya renovasi ini, diharapkan madrasah ini bisa menjadi tempat yang layak bagi anak-anak untuk belajar. Renovasi ini merupakan investasi penting untuk masa depan, menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan generasi muda di desa ini.
juga memberikan kenyamanan bagi keluarga Bapak Yabani dan Bapak supardi di rumah mereka, tak ada lagi genangan air di lantai mereka ketika musih penghujan tiba, tak ada lagi dingin yang menyeruak tubuh mereka, juga kekhawatiran-kekhawatiran lain yang mereka rasakan selama ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan. Pembagian tugas yang baik dan adanya partisipasi dari pemuda setempat juga membuat pengerjaannya tidak terhambat.
Sumur Bor: Membuka Aliran Kehidupan
Desa Bedeng Rejo, tempat di mana setiap tetes air seolah menjadi perjuangan, kini merasakan harapan yang mengalir. TMMD Ke-122 Kodim 0420 Sarko merealisasikan mimpi masyarakat mengenai akses air bersih. Program pembangunan lima sumur bor yang kini berjalan ialah jawaban atas keresahan yang lama menggantung di antara masyarakat.
Anggota Satgas, Serda Aris menyampaikan, “Pembangunan sumur bor ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masjid dan warga sekitar. Kami berusaha keras agar segera selesai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.” Progres pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk mendukung infrastruktur dasar di daerah pedesaan, mengingat kondisi geografis desa yang sering mengalami kesulitan air bersih.
Dengan hadirnya sumur bor, kini air bersih tersedia tanpa harus menempuh jarak yang jauh dan menghabiskan tenaga begitu banyak. Setiap percikannya seakan menjadi berkah yang mengaliri kehidupan warga, mengakhiri dahaga panjang dan menjawab impian yang selama ini tertunda. Di sini, di desa yang jauh dari gemerlap kota, tetes-tetes air yang mengalir dari sumur bor ini adalah simbol harapan, simbol hidup yang layak bagi setiap orang yang tinggal di dalamnya.
Menyemai Harapan: Kemandirian Pangan di Bedeng Rejo
Program TMMD ke-122 Kodim 0420/Sarko juga hadir untuk memperkuat ketahanan pangan di Desa Bedeng Rejo. Proyek ini mencakup pembuatan kolam ikan, area pertanian, dan kandang kambing, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang ekonomi.
Langkah TMMD di Desa Bedeng Rejo ini tidak hanya membangun fasilitas fisik, tetapi juga membangun kepercayaan diri masyarakat. Dengan adanya kolam ikan, warga dapat membudidayakan ikan yang bisa menjadi sumber protein dan juga penghasilan tambahan. Di area pertanian, warga belajar mengolah lahan untuk tanaman pangan yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari. Sedangkan kandang kambing akan menjadi awal dari peternakan yang berkelanjutan, memberi mereka sumber daging serta peluang usaha kecil lainnya.
Menurut Kapten Inf Sahita, upaya yang dilakukan adalah bentuk kontribusi TNI terhadap ketahanan pangan nasional sekaligus cara menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat desa. “Program ketahanan pangan ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa, menjadi solusi dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tak menentu dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” pungkasnya.
Menumbuhkan Generasi Sehat: Penanganan Stunting dan Penghijauan
Di TMMD Ke-122, upaya untuk mendukung kesehatan masyarakat ibarat aliran sungai kecil yang terus mencari jalan menuju lautan. Salah satunya diwujudkan melalui penanganan stunting dengan menyalurkan 100 paket bantuan gizi bagi balita agar mereka tumbuh sehat dan terbebas dari efek buruk stunting yang membatasi masa depan mereka.
Selain itu, penghijauan desa melalui penanaman 100 batang pohon juga dilaksanakan. Setiap pohon yang ditanam seakan memberikan kehidupan baru pada lahan-lahan yang dahaga. Kelak bibit-bibit ini yang akan menjadi penyaring udara alami, dan memelihara tanah yang kelak diwariskan kepada generasi berikutnya. Melalui penanaman ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Sinergi untuk Transformasi: Kolaborasi TMMD di Bedeng Rejo
Penjabat Bupati Merangin, Jangcik Mohza, memberikan pandangannya yang penuh harapan terkait pelaksanaan TMMD di Desa Bedeng Rejo. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan pihak swasta adalah kunci untuk mempercepat pembangunan di wilayah Kabupaten Merangin, terutama mengingat luasnya daerah yang membutuhkan perhatian dan sentuhan pembangunan.
“Kita sangat mengapresiasi pemerintah daerah, tidak semua objek pembangunan bisa kita tangani. Tetapi dengan kita dibantu oleh TNI melalui program TMMD, banyak akses-akses yang tidak terjangkau oleh pemerintah yang kemudian mereka bantu,” ujarnya, menegaskan betapa pentingnya peran sinergi dalam menjangkau daerah-daerah yang selama ini terabaikan.
Menurut Jangcik Mohza, lintas sektoral adalah fondasi yang kokoh dalam membina Desa Bedeng Rejo menuju perubahan yang lebih baik. “Dengan adanya TMMD, paradigma masyarakat bisa berubah ke arah yang lebih baik. Di mana wilayah Kabupaten Merangin yang sangat luas ini, butuh kerja sama oleh semua pihak untuk membantu,” tambahnya, mencerminkan keyakinan akan kekuatan kolaborasi.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang saat ini bergerak positif, mulai dari angka 17% hingga 21%. Kolaborasi dengan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih signifikan. “Dengan infrastruktur seperti ini, kita berkolaborasi dengan pihak swasta, sehingga pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kabupaten Merangin bisa tumbuh secara signifikan,” ungkap Jangcik Mohza dengan nada optimis. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan sejahtera.
Dengan semangat yang menggebu, dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih cerah di desa Bedeng Rejo, agar setiap langkah yang diupayakan benar-benar terwujud kebaikan yang terus terpupuk dan mengakar.
Menapaki Kehidupan Baru di Desa Bedeng Rejo: Harapan di Ujung Jalan
Desa Bedeng Rejo, dengan kontradiksi yang kuat antara keindahan dan penderitaannya, kini terbebas dari jurang kesengsaraan itu, lantas menegakkan kepala menatap masa depan dengan penuh harapan. Kehadiran TMMD Ke-122 Kodim 0420/Sarko memberikan napas baru bagi masyarakat desa ini. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan tidak hanya mengubah wajah fisik desa, tetapi juga membasuh luka-luka yang mereka rasakan selama ini.
Tim Wasev TMMD ke-122,Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadan Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 122 Kodim 0420 Sarko Mayor Inf Usman saat meninjau lokasi pengerjaan TMMD di Desa Bedeng Rejo mengatakan, “Kami ingin memastikan seluruh program yang dilaksanakan dalam kegiatan TMMD ke 122 ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan, bukan hanya program fisik dan ketahanan pangan, tetapi kami juga berupaya membangun semangat kebersamaan antara TNI dan Rakyat dalam meningkatkan kesejahteraan warga Desa.”
Ia melanjutkan dirinya juga mengapresiasi kepada seluruh anggota Satgas ke 122 Kodim 0420 Sarko dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan gotong royong tersebut, Wadan Satgas TMMD ke 122 Kodim 0420 Sarko Mayor Inf Usman berharap dalam konteks ke depan nanti untuk selalu melanjutkan kerjasama yang solid antara TNI dan masyarakat merupakan kunci sukses dari kegiatan TMMD ke 122 Kodim 0420 Sarko itu.
Dalam pelaksanaan TMMD, partisipasi aktif warga selalu menjadi kunci utama. Dari pembukaan jalan, renovasi madrasah, hingga pembuatan sumur bor, setiap langkah diambil dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Pembangunan jembatan darurat dan program ketahanan pangan mencerminkan usaha nyata untuk membangun kemandirian ekonomi. Ini bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi juga upaya mendekatkan TNI dengan masyarakat, menjalin hubungan yang erat dan saling mendukung.
Melalui program-program non-fisik seperti penyuluhan dan penanganan stunting, TMMD tidak hanya menghadirkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga perhatian terhadap kesehatan dan pendidikan. Setiap usaha yang dilakukan adalah investasi bagi masa depan anak-anak di Desa Bedeng Rejo, memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang layak dan sejahtera.
Saat suara excavator berderu dan bulir-bulir tanah berterbangan, harapan baru terlahir di setiap sudut desa ini. Masyarakat Bedeng Rejo kini percaya, bahwa perubahan itu mungkin, dan kehidupan yang lebih baik bukan sekadar impian. Dengan setiap langkah yang diambil, desa ini melangkah menuju kehidupan yang lebih layak, meninggalkan belenggu keterbatasan, dan menyongsong masa depan lebih cerah.
Desa Bedeng Rejo bukan hanya sebuah lokasi sasaran program TMMD, ia adalah simbol perjuangan, harapan dan kehidupan baru. Keberhasilan TMMD Ke-122 Kodim 0420/Sarko di sini adalah cermin dari sinergi yang solid, dari kerja keras yang tak kenal lelah, dan dari tekad untuk menciptakan perubahan yang berarti. Di tengah gemuruh pembangunan, masyarakat Bedeng Rejo kini memiliki peluang untuk menapaki kehidupan baru yang penuh optimisme. *